Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Mari Kita Hidup Tanpa Topeng

Diperbarui: 6 Desember 2015   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="hidup tanpa topeng adalah jalan temukan aktualisasi diri"][/caption] hidup tanpa topeng adalah jalan menuju aktualisasi diri

Hidup Tanpa Topeng Adalah Jalan Untuk Menemukan Aktualisasi Diri

Hidup tanpa topeng adalah jalan untuk menemukan aktualisasi diri, Tampil tanpa topeng bearti menunjukkan jati diri kita yang sesungguhnya. Dalam kata lain, kita katakana dalam bahasa non verbal kepada siapaun yang menjumpai kita: ”Inilah saya, apa adanya”

Hal ini menghadirkan hidup yang damai dan pikiran yang tenang, Kita tidak perlu sibuk mengganti topeng ,untuk menutupi wajah kita ,yang mungkin saja sudah mulai keriput dimakan usia. Dan tidak perlu malu , orang mengetaui bahwa kita sudah tidak muda lagi.

Daripada kita gonta ganti wajah dari: wajah yang mulia kemudian berubah wajah ,mengunakan topeng :” rakyat “ ataupun topeng yang bernama :” demi keadilan “atau juga mengunakan topeng yang berwajah :"welas asih" Yang semuanya hanya menampilkan kepalsuan demi kepalsuan,yang pada akhrinya akan terungkap juga.

Pribahasa Kuno

Pribahasa kuno mengatakan: ”Sepandai pandainya membungkus bangkai, yang busuk akan terbau juga” banyak orang mengganggap pribahasa ini sudah kuno ,padahal tetap saja up todate untuk dijadikan renungan diri. Namun orang sibuk berpacu dalam menimbun kekayaan dan mengorbitkan popularitas, sehingga orang tidak lagi sempat memberikan kepada diri sendiri, untuk merenung diri.

Akibatnya sudah dapat diramalkan banyak orang yang terjebak oleh kepalsuan hidup. Berlindung dari satu topeng ketopeng lainnya. Bahkan kalau perlu menjadikan apa saja, sebagai sarana untuk memuaskan dahaganya akan kekuasaan dan materi.

Hingga tiba saatnya terkandas dan terhempas dan tidak lagi mampu meraih topeng, menutupi kepalsuan diri.

Contoh contoh hidup lebih dari cukup. Orang yang tadinya merupakan idola masyarakat, bahkan menjadi panutan yang di elu elukan, ternyata hidunpnya berakhir dibui.

Orang Tidak Mau Belajar dari Hidup
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline