Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Misteri Balas Dendam Kepada Sinterklas

Diperbarui: 5 Desember 2015   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menunggu 30 Tahun Untuk Balas Dendam Terhadap Sinterklas

Dendam kesumat terhadap Sinterklas, yang dipendamnya sejak ia masih duduk dibangku Taman Kanak Kanak,baru dapat dibalasnya 30 tahun kemudian……

Kedatangan Sinterklas, membawa dualisme di dunia anak anak, Ada yang sangat gembira karena selalu mendapat hadiah,namun tak sedikit yang justru sangat kecewa,

Setiap tahun diawal bulan Desember,,anak anak di sekolah sibuk membicarakan tentang kedatangan Sinterklas. Yang konon datang dengan kuda terbang dan membawa oleh oleh untuk dibagikan kepada anak anak se dunia.

Supaya Sang Sinterklas mau datang berkunjung,maka setiap anak harus menyediakan rumput untuk makanan kuda nya .Meletakkan di atas kedua belah sepatu . Keesokan harinya ,rumputnya hilang dan diatas sepatu tergeletak bingkisan Natal dari Sang Sinterklas.Entah darimana asal muasal ,metode ini,tak seorangpun yang tahu.

Ternyata Sinterklas Datang Hanya untuk Orang Kaya

Sebagai seorang anak di jaman dulu,Andre percaya akan cerita ini 100 persen,apalagi ketika keesokan harinya ,setiap anak membawa bingkisan ,hadiah dari Sinterklas ke sekolah. Beragam mainan dan permen,yang ketika itu masih sangat langka,dipertontonkan dengan berbangga hati pada setiap anak.

Semua anak anak bergembira ria,kecuali seorang anak,yang bernama Adre.. Yang duduk termenung dibalik tembok dinding sekolah ,menjauh dari teman temannya.agar hatinya tidak terlalu terluka. Betapa tidak, sudah 3 tahun lamanya ia menantikan kedatangan Sinterklas dengan penuh harap, tapi sejak ia duduk di bangku TK ,hingga naik ke kelas 3 Sekolah Rakyat,tidak sekalipun Sinterklas singgah di rumahnya .

Apalagi memberi hadiah. Bahkan ia rela berjalan kaki sejauh 5 kilometer,hanya untuk mendapatkan rumput terbaik untuk kuda Sang Sinterklas. Namun tetap saja Santa tidak pernah mau singgah.

Andre duduk sambil meneteskan air mata dan berpikir:” Ternyata Santa atau Sinterklas itu hanya untuk orang kaya. Ketika ia pulang sekolah, dengan bersedih hati menceritakan kepada ibunya,bahwa teman teman sekelas,semuanya mendapatkan hadiah dari Santa,hanya ia sendiri yang tidak dapat. “Apa salah saya bu?” tanyanya dengan memelas.

Namun sang ibu tidak bisa menjawab. Ia hanya memeluk putranya dan tanpa sadar air mata keduanya jatuh berserakan membasahi lantai……..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline