Memotret Kemolekan Perkampungan di Calabria – Italia Selatan
Artikel ini khusus di tulis bagi yang belum berkesempatan untuk berkunjung ke perkampungan negeri spaghetti ini. Sengaja kata “belum berkesempatan “ ini di cetak dengan huruf miring, untuk memberikan pemahaman, bahwa yang hari ini belum dapat kesempatan, mungkin saja tahun depan kesempatan itu datang, Tak ada orang yang dapat memastikan apa yang akan terjadi pada hari esok. Yang hari ini ditemui sebagai seorang kuli,mungkin saja ditahun tahun mendatang, sudah jadi boss. Begitu juga sebaliknya, yang hari ini jadi boss, nggak usahlah berbangga diri,karena apa yang kita miliki hari ini, hanyalah titipan sementara.
Kembali ke Topik Berita
Kalau untuk sekedar menengok keindahan, tidak perlu harus jauh jauh terbang ke negeri orang. Di negeri kita sendiri, tak terhitung jumlahnya desa atau perkampungan yang pemandangan alamnya elok dan permai.
Namun. Seperti kata pepatah. Bagi orang yang belum pernah berjalan keluar negeri, maka ibarat orang membaca buku, baru hanya membaca halaman pertamanya saja. Makanya dengan gambaran yang dituliskan di artikel ini, ditambah dengan beberapa gambar yang mendukung, setidaknya ada manfaat bagi orang banyak, Setidaknya mendapatkan gambaran,seperti apa sih perkampungan di negeri orang ?
[/caption]
Kebersihan adalah Bagian dari Iman atau Kebersihan adalah Bagian dari Keindahan? Atau Keduamya?
Membicarakan keelokan negeri orang, tentu bukan bermaksud mengecilkan arti negeri kita sendiri, apalagi niat untuk melecehkan. Bahkan sebaliknya demi cinta terhadap tanah air, agar negeri kita kelak dapat melebihi apa yang dimiliki negeri orang lain. Misalnya Italia.
Tamannya Indah.. Lautnya Indah…bunganya indah… Tetapi taman dinegeri kita juga indah, begitu juga denan laut dan bunga bunganya… tetapi ada sesuatu yang rasanya belum dimiliki oleh negeri kita….yakni:
- kebersihan lingkungan.
- rasa memiliki keindahan
- tanggung jawab pribadi
Agaknya ketiga hal inilah yang belum dimilki oleh masyarakat kita.. Sehingga walaupun diancam ancam dengan sanksi hukuman kurungan dan denda, tetap saja orang buang sampah sembarangan. Karena belum ada rasa memiliki,maka mumpung tidak ada yang melihat, orang tega mencabut bunga buga an untuk dibawa pulang atau malah sekedar dijadikan mainan anak