Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Dulu Kami Hanya Mampu Merasakan Impian Lewat Gambar di Kalender

Diperbarui: 15 Juli 2015   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="kami hadir dalam impian kami..tjiptadinata effendi"]

Dulu Kami Hanya Dapat Merasakan Impian Liwat Gambar di Kalender

Dulu kami hanya dapat merasakan impian liwat gambar gambar di Kalender. Setiap ada gambar pemandangan yang indah, pasti kami gunting ,untuk kemudian ditempelkan di dinding gubuk kami. Sejak dari kamar tidur, yang sekaligus merangkap tempat kerja.hingga seluruh dinding penuh.

Impian kami yang setinggi langit, menyebabkan terkadang tidak dapat membendung,luapan hati, sehingga tanpa sadar ,kami bicarakan dengan orang lain. Akibatnya, kami dikatakan sudah meracau atau sudah mulai sinting, karena kehidupan kami yang morat marit,menyebabkan kami tidak lagi dapat berpikiran waras.

Namun ,kami tidak pernah merasa gentar oleh anggapan orang lain. Karena yakin suatu waktu, entah satu tahun ,entah sepuluh tahun kemudian, kami pasti akan dapat mencapai impian kami tersebut.

Pernah Jadi Bahan Olok Olokan

Pernah dengan menabung cukup lama, saya memaksakan untuk ikut dalam sebuah kelas motivasi. Maksudnya, siapa tahu disana akan saya temukan jalan untuk menjadikan impian kami menjadi kenyataan. Karena itu pada kesempatan malam inaugurasi, ada kesempatan bagi setiap perserta untuk menyampaikan impiannya,maka dengan penuh kepercayaan diri ,saya juga tampil kehadapan perserta seminar. Dengan mantap saya ucapkan :” Saya punya impian.bahwa suatu waktu, akan dapat melakukan perjalanan keliling dunia.”

Belum habis saya menyampaikan tentang cita cita saya, microphone yang ada ditangan saya, direbut oleh Sang Motivator dan mengatakan :” Effendi, saya salut untuk keberanian anda mengatakan tentang impian anda. Tapi kalau boleh saya sarankan, ciptakanlah impian yang terukur . Jangan seperti orang bermimpi disiang hari bolong,” Dan semua yang hadir bertepuk tangan dan ketawa terbahak bahak. Malam itu saya jadi bahan olokan olokan. Bahkan dalam berbagai kesempatan lain, saya masih saja jadi bahan gojekan. “Mau keliling dunia nih yee …”

Tak Memupus Impian Saya

Anehnya,semuanya itu tak mampu mematahkan apalagi memupus impian yang sudah mendarah daging didalam diri saya. Bahkan saya jadikan cambuk. Untuk bekerja lebih keras,untuk membuktikan bahwa saya tidak gila..Saya adalah orang waras, yang berani bermimpi besar,bahwa suatu waktu, saya dan istri akan mampu mengelilingi dunia.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline