[caption id="attachment_380641" align="aligncenter" width="528" caption="foto: bbcnews"][/caption]
(Karya Jean-Honore Fragonard yang asli dan tiruan kini dipajang berdampingan./sumber bbcnews)
Setiap lukisan dari pelukis terkenal, pasti akan ada yang memalsukannya,baik untuk dipajang diruangan sendiri, maupun secara diam diam di jual. Begitu piawainya mereka meniru,sehingga sangat sulit membedakan mana yang asli dan mana yang palsu..
Bahkan tidak jarang tampilan lukisan palsu lebih menonjol dari yang aslinya.Hanya bagi orang orang yang memang sangat mahir dalam menilai lukisan,dapat menilai dalam sekejab mana yang palsu dan mana yang asli.
Gambar diatasa, adalah sebuah lukisan tiruan dipamerkan di Galeri Lukisan Dulwich, London tenggaraTujuannya adalah memperkenalkan dan sekaligus menantang 'ketajaman mata penyuka lukisan. Mereka diminta menemukan lukisan tiruan tersebut di antara 270 koleksi lukisan klasik galeri.
Lukisan aslinya merupakan karya pelukis Prancis abad ke-18, Jean-Honore Fragonard, berjudul Young Woman. Lukisan itu kemudian diganti dengan versi tiruan yang harganya £70 atau sekitar Rp1,5 juta dan dibuat di Cina
Tantangan ini mendapat respon dari .hampir 3.000 pengunjung,karena disamping merupakan daya tarik tersendiri sekaligus keinginan mereka untuk membuktikan kemampuan diri. Dari 3000 orang yang memberikan suaranya,ternyata hanya beberapa persen yang menjawab dengan benar.
Young Woman yang asli diambil kembali dari tempat penyimpanan.
Kini Young Woman karya Fragonard sudah dipajang kembali Selasa ,tanggal 28 Maret, berdampingan dengan tiruannya agar orang bisa membandingkan perbedaan dan gaya dari keduanya.Gagasan 'menantang pengunjung' itu merupakan ide dari seniman Doug Fishbone.
Sementara itu tiruan Young Woman dibuat oleh Meishing Oil Painting Manufacture Company -yang mempekerjakan 150 pelukis, sebagian besar mahasiswa.Mereka kerap membuat tiruan karya-karya pelukis besar yang dikenal sebagai Old Masters, antara lain Picasso, Matisse, Van Gogh, dan Monet untuk pasar internasional (sumber :bbc,news)
Mount Saint Thomas , 29 April, 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H