Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Asyiknya Hidup di Jakarta

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

137111864598790252

Asyiknya Hidup di Jakarta [caption id="attachment_259885" align="aligncenter" width="640" caption="doc.pri/salah satu apartement di Kemayoran/tidak kalah dari New York."][/caption] Asyiknya Hidup di Jakarta Jakarta banjir...dan macet... Lagu lama yang diputar ulang dari tahun ke tahun. Jawaban yang kita dengarkan juga sama sama lagu lama,yaitu :" Sudah tahu Jakarta banjir dan macet,sapa suruh datang ke Jakarta?! Keduanya bak pantun ,yang sudah mendarah daging bagi warga ibu kota. Tiap hari terdengar berbagai protes,dari yang santun ,hingga yang tidak layak di dengar...Jarang sekali kita mendengarkan kata kata pujian untuk Jakarta... Andaikan Jakarta bisa bersedih,pasti ia akan sangat bersedih. Kenapa?Karena ada jutaan orang hidup dan menggunakan segala fasilitas ,serta menikmati berbagai kenikmatan hidup,tetapi yang diterimanya hanya caci maki:" Jakarta macet..banjir...lebih parah lagi Jakarta brengseek...! Padahal... yang merancang banjir untuk Jakarta,adalah warganya sendiri,dengan membuang sampah secara sembarangan. Bahkan mungkin saja kita ikut berperan didalamnya. Tapi kita gensi,mana mau kita ngaku ikut bersalah dan bertanggung jawab.. Jakarta macet.. ? Kenapa? Karena ulah kita juga,mengendarai mobil semau gue ,klakson sana sini,terobos dan zigzag... Beruntunglah kita,Jakarta adalah bagian dari ibu pertiwi,ia hanya memberi,tidak pernah meminta balasan... Kita boleh bersikap masa bodoh. Toh urusan banjir,macet,copet,itu urusan Jokowi dan Ahok,bukan urusan gue. Malah kita yang ikut berbuat,dengan bangga berani protes dan marah marah pada Gubernur. Kalau kita masih punya nurani,mustinya kita  menangis...mendengarkan dan menyaksikan adegan demi adegan ini setiap hari.Bukan di layar kaca,bukan juga di You tobe ,tapi dalam kehidupan nyata di kota Jakarta!Betapa teganya kita yaa... Mengotori rumah sendiri,kemudian marah marah dan berteriak seolah olah kita tidak bersalah apapun. Namun apapun kata orang dan segala sumpah serapah,Jakarta tetap laris manis. Magnit Jakarta,meluluh lantakan semua keluhan. Bagaikan laron yang mengejar cahaya lampu dimalam hari, walaupun resiko bisa mati,tetap saja orang ber duyun duyun datang.. Ribuan warga desa,entah dari mana datang ke Jakarta. Dengan berbagai alasan:

  1. mencari pekerjaan,
  2. mengadu nasib

atau ingin meraih impian,yaitu :"menjadi orang Jakarta". [caption id="attachment_259888" align="alignleft" width="300" caption="doc.pri/salah satu demontrasi di bundaran H.I jakarta"]

1371119399982577401

[/caption]

13711195251640802943

Bukan Hanya Jakarta Pelanggan banjir tidak hanya Jakarta, Jerman juga banjir,Singapore banjir ,bahkan Australia juga banjir.  Coba kalau setiap warga Jakarta,mendisiplin diri sendiri,untuk tidak membuang sampah secara sembarangan,maka banjir mungkin sungkan datang lagi. Jakarta macet! Bangkok lebih parah lagi.Pernah kami tertahan dijalan selama lebih dari dua jam,karena kemacetan dijalan raya utama Bangkok. Dan ketika kami ke Kairo,macet dan amburadulnya lalu lintas disana,sungguh sungguh mengalahkan Jakarta. Sehingga ,Muhammad,guide kami mengatakan,bahwa sopir yang menjemput kami dari bandara International Kairo,adalah sopir terbaik di Kairo. Tahu kenapa? Karena sudah 3 tahun jadi sopir,tapi masih hidup dan tidak masuk penjara. Walaupun diucapkan dalam nada canda,namun kita dapat membayangkan,bahwa begitu parahnya lalu lintas di sana. KEMAYORAN [caption id="attachment_259890" align="alignleft" width="300" caption="doc.pri./foto bersama panitia pilkada di Kemayoran"]

1371119781404486389

[/caption] Ketika sedang  berada di Indonesia,kami tinggal di jakarta. Karena memang resminya penduduk Jakarta.Sesuai alamat di K.T.P. ,kami tinggal di Kemayoran,sejak tahun 2000. Dari jendela kamar,saya dapat menyaksikan pemandangan kota Jakarta. Menurut saya ,tidak kalah indah dari New York. Kalau lagi libur,saya bisa memanfaatkan fasilitas fitness dilantai bawah. Cape fitness,duduk duduk dulu di cafe yang ada disamping ruang fitness. Kemudian menikmati kolam renang yang tidak kalah indah dan bersihnya dari kolam renang di negara manapun. Berenang santai di keteduhan pepohonan yang memang sengaja di tanam di sekitar kolam renang,melengkapi kenyaman . Puas berenang dan merasa agak dingin? jangan kuatir,ada kolam renang air hangat,yang dilengkapi dengan fountainnya sekalian. Masih ada lagi,sauna ,yang terdiri dari dua ruangan,satu untuk pria dan satu lagi untuk wanita. Setelah menikmati semua fasilitas,yang jang jarang bisa diperoleh  di apartement luar negeri,kita bisa sekalian membersihkan tubuh ,karena disana juga ada kamar mandi dan kamar ganti yang bersih dan apik. ADA PASAR MALAM TIAP HARI DI KEMAYORAN Setiap senja mendatang,seluruh lapangan yang ada di Kemayoran,sudah terisi oleh berbagai jenis barang dagangan. Tidak ubahnya seperti pasar malam. Mulai dari orang jualan makanan dan minuman,pakaian,kelengkapan sekolah,hp dan sekaligus hiburan rakyat,berupa film "misbar",(gerimis bubar),yang menjadi tontonan yang mengasyikan bagi warga sekitarnya. Sehingga keberadaan Apartemen megah disana,tidak mencetuskan kecemburuan sosial,bagi warga asli kemayoran. Karena dengan tinggalnya pendatang pendatang baru yang tinggal di Apartement,mereka dapat penghasilan tambahan,tanpa harus pergi jauh dari rumahnya. Yang tidak punya modal banyak,ya jualan pisang goreng atau mie ayam. Bagi yang agak lumayan.bisa membentang dagangannnya dalam "moko" ,atau mobil toko,yang berfungsi ganda.  Sedangkan perantau dari Padang,kebanyakan membuka warung Padang. Baik yang berjualan dengan gerobak,maupun dibawah tenda. Nah,bila untuk turun kebawah sajapun malas, tidak usah kuatir,cukup menelpon nomer si penjual dan pesan makanan sesuai selera kita . Harganya relatif murah. Nasi goreng ikan asin dan sambal pete,satu porsi Rp.15.000,--. Hmm saya membayangkan ,di Australia,untuk minum secangkir kopi saja,paling murah 3 dollar=Rp.30.000.-- HIBURAN ANAK ANAK Entah siapa yang punya ide atau siapa yang mengijinkan,diatas jalan terowongan yang dibeton kokoh,tiap sore ada hiburan murah meriah untuk anak anak. Ada buaian.kereta api mini,beca hias atau motor motoran yang pakai aki. Sekali naik 5 ribu rupiah. Anak anak berebutan naik. Mereka senang dan si abang yang punya gawe juga pasti senang ,karena uang masuk cukup banyak. Bagi "anak anak gedongan",maksudnya anak anak yang tinggal di apatement,hiburannya justru ke Dunia Fantasi Ancol. Yang tentunya bagi orang yang berpendapatan pas pasan,dinilai cukup mahal,bahkan mungkin terlalu mahal. RUMAH SAKIT Suatu waktu,gigi saya berlubang dan sakit. Agar tidak usah antri lama lama di ruangan praktek dokter gigi,cukup menelpon. Buat janji . Rumah sakitnya hanya berjarak 5 menit dengan kendaraan. Mau beli obat,ada beberapa apotik disana,yang siap melayani.Kalaupun malas menunggu di apotik,juga tidak masalah,tinggal telpon  dan sesaat akan ada petugas yang datang jemput resep. Setelah itu ia akan kembali mengantarkan obat kerumah kita. Mau pijat refleksi? Hanya menyeberang sepuluh meter,maka kita akan dilayani selama 30 menit dan membayar 35 ribu rupiah,plus tips 5 ribu... Bagi kaum wanita,mau cat rambut ,kramas dan apalagi namanya. tinggal menyesuaikan uang yang ada di dompet. Karena dalam satu bangunan ,terdapat beberapa salon,yang siap melayani. Nah,mau cari dimana bisa hidup seperti  di Jakarta? Cuci Mobil Hanya mengeluarkan mobil dari tempat parkir dan menyebrang jalan,sudah ada tempat cuci mobil yang cukup lapang dengan biaya 30 ribu rupiah. Bersih luar dalam. Artinya bukan hanya bodynya,tetapi juga keset kaki dan lantai dalam mobil dibersihkan dan dilap. Seandainya masih antri,karena ramai,maka kita tidak perlu menunggu. Bilang saja sama si Mas,sorry ya,lagi buru buru. Kita keluar dan hanya dalam jarak seratus meter,dipinggir jalan ada cuci mobil ekspress. 30 menit dijamin siap dan bersih. Hanya 25 ribu rupiah,plus tips 5 ribu. Di Australia,cuci mobil 30 juga,tetapi dalam dollar. 30 dollar=300 ribu rupiah. Wisata Kuliner Bagi warga Jakarta  yang merasa dirinya "elit" ,ada wisata kuliner yang mewah di Kelapa Gading  Mall. "All you can eat" dengan tarip per orang 150 ribu rupiah. Tapi kalau saya lebih suka makan dibawah tenda,bukan karena pelit,tapi ada nasi goreng ikan asin dan sambal udang pete he he....  dan ada ikan bawel bakar.Bisa makan sepuas puasnya dan uang 50 ribu tidak habis.. Kalau mau menghemat,ada yang juga jualan nasi goreng di gerobak, pakai telor mata sapi,cuma 5 ribu satu porsi. Wisata Kuliner di Jakarta, sudah jauh lebih modern ,megah dan lengkap,melebihi wisata Kuliner di People's Park Singapore. Saya sudah mengunjungi belasan ibu kota negara diberbagai belahan dunia,menurut saya tinggal di Jakarta dengan segala kekurangannya,merupakan pilihan terbaik. Banjir dan macet,bisa disiasati kalau kita berpikir arif. Tidak perlu menjadi bahan gunjingan yang menghabiskan energi dan membuat hidup jadi resah. Kalau bisa dipermudah,kenapa hidup harus dipersulit dengan protes sana sini,yang tidak perlu? Bagi saya pribadi, Jakarta adalah taman firdaus untuk menikmati hidup,bila dibandingkan  tinggal di ibu kota negara lain.

13711200942010308719

Mount Saint Thomas,13 Juni,2013 Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline