Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Gambaran Bagaimana Hidup Bertetangga di Australia

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1426571357816561494

[caption id="attachment_373396" align="aligncenter" width="504" caption="berpose didepan rumah putra kami di iluka/doc,pri"][/caption]

Bangun Rumah di Australia, GarasiDiutamakan

Di Indonesia, secara umum, ketika membangun rumah, maka tampilannya menjadi perhatian utama. Garasi atau gudang penyimpanan kendaraan dan barang lainnya, ditempatkan disudut atau dibagian belakang bangunan.

Beda dengan di Australia, justru garasi lebih diutamakan,bahkan dengan mengabaikan keindahan tampilan rumah. Kemarin, hari Minggu, kebetulan tidak ada jadwal yang penting, maka kami manfaatkan untuk jalan kaki disekitar kediaman putra kami. Udara yang bersih dan sejuk, serta memandangi keindahan taman dirumah rumah penduduk, menyebabkan kami sangat menikmati jalan kaki di pagi itu.

[caption id="attachment_373397" align="aligncenter" width="491" caption="bagasi diutamakan/doc,pri"]

1426571494983007892

[/caption]

Halaman di Luar Tanggung Jawab Pemilik Rumah

Beda dengan di Indonesia, hak dan kewajiban warga adalah menjaga kebersihan pekarangan rumah masing masing. Sedangkan rerumputan yang terdapat disamping trotoardi luar pekarangan rumah,menjadi tanggung jawab pemerintah. Baik untuk kebersihannya,maupun untuk merapikannya.

Seandainya rumput di luar pekarangan kita tidak dirawat, maka akan diberikan surat peringatan.Bila dalam waktu seminggu masih belum di tuntaskan, maka akan didenda 200 dolar untuk biaya merapikannya. Karena itu tidak mengherankan,bila rata-rata rerumputan tertata rapi. Yang tentu saja hal yang kelihatan sepele ini, menambah keindahan lokasi perumahan.

[caption id="attachment_373398" align="aligncenter" width="491" caption="perhatikan garasi lebih menonjol dari rumah utama/doc.pri"]

1426571637850967872

[/caption]

Tidak ada kotoran anjing, karena setiap orang yang membawa jalan anjingnya, wajib membawa kantong kresek. Bilaanjingnya kebelet dijalanan, maka pemilik anjing wajib membersihkannya. Bila dibiarkan,maka warga lain yang melihat akan menelponpetugas. Akibatnya denda bisa sampai 1000 dolar!

[caption id="attachment_373399" align="aligncenter" width="560" caption="ini rumputan asli dipinggir trotoar /doc.pri"]

14265717301452832166

[/caption]

Sapaan Hangat Disepanjang Jalan

Karena kami tinggal bukan dipusat kota, maka hubungan antar keluarga sangat baik. Beda dengan kediaman putri kami diperbukitan Mt.St.Thomas, sejak seminggu ini kami tinggal dirumah putra pertama kami di Iluka yang lokasinya tidak jauh dari pantai. Jarak dari Perth ke sini akan memakan waktu satu jam berkendara, tapi kami lebih senang memanfaatkan fasilitas bus dan kereta api, karena kami memiliki Senior Card, jadi gratis.

[caption id="attachment_373401" align="aligncenter" width="491" caption="depan rumah kami/doc.pri"]

14265719271407853744

[/caption]

Disepanjang perjalanan kami jalan kakiberkeliling daerah permukiman ini, setiap berpapasan dengan siapa pun,selalu ada sapaan ramah,”Hi..." Atau "good morning… have a nice day..” Sebuah sapaan hanya dengan satu atau dua kata saja tapi memberikan kesejukkan dalam diri kita.

[caption id="attachment_373402" align="aligncenter" width="491" caption="bus ini setiap 30 menit lewat di depan kediaman /doc.pri"]

14265721031899835999

[/caption]

Tak Ada Bunyi Klakson

Hampir satu jam kali jalan kaki keliling komplek, tak terdengar satupun bunyi klakson kendaraan. Begitu melihat kami dalam posisi akan menyeberang, kendaraan yang sedang melaju, tidak hanya memperlambat kendaraanya,tapi benar benar full stop atau berhenti total, sambil melambaikan tangan mengisyaratkan,agar kami menyeberang.

[caption id="attachment_373411" align="aligncenter" width="614" caption="bersih dan apik ,selalu menyenangkan/doc.pri"]

1426574754684258790

[/caption]

Tidak Ada Istilah Pinjam Meminjam

Berbeda dengan kehidupan di desa kita, dimana antar tetangga sudah biasa pinjam meminjam, cangkul, gergaji atau keperluan apapun. Kalau disini adalah merupakan hal langka urusan yang satu ini. Tapi kalau urusan bantu membantu ,tanpa diminta, mereka siap akan membantu.

Misalnya sekali waktu ban mobil bocor, begitu saya mulai buka bagasi untuk mengeluarkan dongkrak dan pembuka ban, sudah ada beberapa orang yang berhenti dan menawaran bantuan. Bahkan beberapa gadis belia yang lagi lari pagi, berhenti dan mau bantu. Namun,saya ucapkkan terima kasih, karena saya masih kuat untuk sekedar ganti ban.

Tidak ada RT/RW

Penduduk tidak punya KTP. Driver Lisence atau SIM sudah merupakan KTP. Juga disini tidak ada RT/RW atau sejenisnya. Ada Council,setingkat Camat, tapi tidak ada urusan lapor melapor kalau datang atau pindah, Pemilik rumah bertanggung jawab penuh atas orang yang diberikan tumpangan, bila terjadi sesuatu. Makanya, disini tidak mudah orang memberikan tumpangan, bila tidak benar-benar kenal baik atau kerabat, karena resiko dan tanggung jawabnya sangat besar, bila terjadi hal hal tidak diinginkan.

Juga tidak ada gotong-royong, karena masing masing pemilik rumah, bertanggung jawab untuk merapikan taman, pekarangaan bahkan rerumputan yang tumbuh diluar pekarangannya.

Belum Pernah Tinggal di Kota Besar

Saya tidak pernah tinggal dipusat kota, jadi gambaran ini adalah gambaran hidup di desa gaya Australia. Mungkin saja bagi yang domisili di pusat Kota, akan berbeda ceritanya,jujur saya tidak tahu.

Gambaran yang saya lukiskan, adalah sekaligus merupakan kerinduan hati, andaikan di negeri kita setiap warga peduli untuk menjaga kebersihan dan keindahan pekarangan masing masing, serta mengurangi bunyi klakson yang tidak penting, maka Indonesia juga akan menjadi negeribersih, aman dan damai. Semoga.

Iluka, 17 Maret, 2015

Tjiptadinata Effendi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline