Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

The Slowest River in The World

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13891081431136195661

Florida

Sungai Terlamban di Dunia [caption id="attachment_304606" align="alignleft" width="1280" caption="doc.pri"][/caption] Florida

Sungai Terlamban di Dunia

Tahun lalu ,saya dan istri diajak oleh putri kami untuk mengunjungi Florida,bersama dengan suami dan kedua putra putrinya. Disamping menghabiskan waktu kami selama 5 hari melanglang buana mengunjungi Disneyworld yang terkenal didunia.kami juga diajak untuk bersafari ria di Miami. Sudah lama sekali kami ingin menjaksikan dengan mata kepala sendiri keindahan pantai Miami yang sudah terkenal sejak dulu. Maka kesempatan kunjungan ini,tidak kami sia siakan.

Miami yang mempersona dan memukau

Di Miami kami naik kapal pesiar lokal. Mata seakan tidak ingin berkedip,agar tidak kehilangan setiap moment dalam perjalanan ini ,betapapun kecilnya. Guide yang menemani perjalanan kami,dengan suara yang sangat ramah,menjelaskan setiap lekuk dari pantai terkenal di dunia ini . Begitu piawainya ia menyampaikan,sehingga semakin melambungkan kebahagiaan yang memenuhi setiap rongga diri..

Dikiri kanan ,terlihat berbagai bangunan berdiri dengan sangat megah dan indah. Menurut guide kami,rumah rumah disini sangat mahal,karena merupakan vila vila orang orang terkenal di dunia Rumah rumah orang beken didunia, yang nilainya membuat kita pusing bila dikalkulasikan dengan rupiah. Bahkan ada rumah yang disewakan perhari dengan nilai ratusan juta rupiah…wonderful…

Walaupun kapal yang kami tumpangi, adalah merupakan kapal pesiar lokal,namun fasilitas .,kebersihan dan pelayanan yang diberikan kepada penumpang,membuat kami tidak merasakan waktu berlalu begitu cepatnya. Kata orang,bila kita sedang menderita,jam seakan berhenti berputar,tetapi ketika kegembiraan hidup sedang memenuhi jiwa kita,maka waktu berlari bagaikan anak panah lepas dari busurnya. Saya percaya keduanya,karena sudah menjalani hidup di kedua belah sisi.

Duduk dengan perasaan yang gembira yang memenuhi seluruh pikiran dan hati,didampingi istri dan anak cucu tercinta,sungguh saya merasakan bagaikan hidup di taman firdaus. Kendati sesungguhnya saya belum pernah ke sana. Mereguk cappuccino yang hangat dan masih mengepulkan uap,serasa menambah semaraknya kebahagiaan.Masih ada lagi lagu lagu nostalgia yang terdengar sayup sayup,berbaur dengan desiran angin yang membelai wajah…

Suara Nat Kingcole yang tak rentan oleh berlalunya jaman,bagaikan merasuk menembus kerelung relung hati yang terdalam……” When I fall in love…it will be completely…or I never fall in love…..

Namun,seperti juga kata pepatah,tak ada pesta yang tak usai.Begitu juga perjalanan kami mengelilingi pantai Miami yang permai ini, berakhir ketika sang mentari sudah mulai condong ke barat. Dari alat pengeras suara diumumkan,bahwa sudah saatnya kami akan kembali ke pantai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline