Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Menengok Gereja Kuno yang Artistik di Perth

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1427246479566368398

[caption id="attachment_374813" align="aligncenter" width="560" caption="gereja Sacred Heart Parish/ tjiptadinata Effendi"][/caption]

Menengok Bangunan Gereja Kuno yang Artistik di Perth

Kemarin sore, tanggal 24 Maret, kami mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Gereja Sacred Heart Parish ,yang berlokasi di 64 St.Mary , Perth.Pemandangan di lokasi ini tampak beda mencolok dibandingkan dengan pemandangan di pusat kota. Karena pepohonan yang sudah jarang ditemui di pusat kota, justru disini seolah dibiarkan gondrong dan tak dipangkas.Sehingga dari kejauhan tampakbarisan pohon pohon kiri dan kanan jalan membentuk sebuah terowongan. Yang menampilkan rasa adem dan nyaman.

Sesampainya didepan bangunan artistic ini, kendaraan kami parkir sekitar 100 meteran dari pintu gereja,Karena disana ada tanda larangan parkir.

[caption id="attachment_374814" align="aligncenter" width="490" caption="Kelestarian bangunan tampak terjaga /tjiptadinata effendi"]

1427246706343832725

[/caption]

Tampak sebarisan panjang bangunan yang berada dalam satu pagar gereja. Terdiri dari bangunan induk dan beberapa bangunan penyanggah, yang tampak berdiri dengan megah. Sebelum melangkah masuk kedalam gereja, kami berhenti beberapa saat, mengaggumi bangunan kuno, yang dijadikan heritage building atau bangunan sejarah yang dilindungi pemerintah,berdiri dengan kokoh dan megah.Pada didindingterpahat dalam bahasa Latin, bahwa salah satu pendirinya, meninggal pada bulanAgustus , tahun 1906.

[caption id="attachment_374815" align="aligncenter" width="430" caption="sejarah singkat bangunan yang diabadikan didinding/doc,pri"]

14272468841464605766

[/caption]

Kemudian kami melangkah perlahan masuk kedalam gereja yang memang tidak dikunci. Sunyi senyap, karena bukan pada jam kebaktian. Bahkan cuitan burung gereja pun tak terdengar,mungkin karena sudah memasuki musim gugur dan udara mulai dingin. Burung burung gereja lebih suka berdiam disarangnya.

Hanya di sudut kapel kecil,tampak beberapa orang sedang berdoa secara khusuk. Ini merupakan doa pribadi dan hanya ditemani lilin lilin yang menyala,melambangkan semangat untuk mengubah prilaku dan sekaligus lambang pertobatan .

[caption id="attachment_374817" align="aligncenter" width="490" caption="ruang tempat doa pribadi /tjiptadinata effendi"]

1427247032715757146

[/caption]

Gabungan Antara Gaya Arsitektur Romawi dan Yunani

Walaupun bukan seorang arsitektur, tapi menurut pandangan mata saya, bangunan ini merupakan gabungan antara gaya arsitektur Romawi dan Yunani. Karena saya sudah pernah mengunjungi kedua negara ini, maka saya dapat melihatnafas dari kedua gaya ini,membaur dan terpadu dalam membangun gedung bersejarah ini.

[caption id="attachment_374818" align="aligncenter" width="491" caption="nama salah satu pendirinya /doc.pri"]

1427247117103238375

[/caption]

Sejarah Singkat

Kendati sudah mencoba mengitari seluruh bagian dari bangunan ini, untuk mengorek sedetail mungkin tentan sejarah berdirinya ,namun tak tampak penjelasan yang lengkap.Kecuali dari beberapa tulisan yang diabadikan pada beberapa sudut gereja ini, didapat sejarah singkat tentang berdirinya gereja disini. Yangawalnya didirikan pada tahun 1829.

[caption id="attachment_374819" align="aligncenter" width="560" caption="ornamen yang indah, didinding bangunan/tjiptadinata effendi"]

142724721020847328

[/caption]

Tampak bahwa bangunan bersejarah ini benar benar dijaga kelestariannya, karena setiap jengkal dari bangunan di dalamnya ,tak tampak ada polesan atau bekas bekas direnovasi. Hanya saja pada ornament yang terbuat dari kaca,tampak ada sepotong dua,yang diganti dengan yang baru. Hal ini terlihat dari tampilan dan warna yangagak berbeda.

Ketika menengadah keplafond langit langit banguan,tampak didisain begiturumit dengan nafas arsitektur kuno. Yang mengambarkan secara spesifikera pembangunan gedung ini. Sedangkan bangku bangku tempat umat duduk,secara keseluruhan masih tampak asli .Hanya ada beberapa bagian yang diperbaiki.

[caption id="attachment_374820" align="aligncenter" width="490" caption="salah satu batu bangunan yang dijepret dari dekat/doc.pri"]

14272473301511245523

[/caption]

Setiap kali mengunjungi rumah rumah ibadah: gereja, masjid dan wihara, selalu memberikan ketenangan batin. Karena setiap bangunan rumah ibadah menebarkan aura yang positif, tidak tercemar oleh prilaku negative dari sekelompok umatnya. Dan saya merasakan halini, tidak hanya ketika mengunjungi gereja, tapi juga ketika mengunjungi Masjid Lakemba yang terkenal di Sydney ,maupun waktu mengunjungi Wihara Nan Tien Temple di kota Wollongong. Setiap agama senantiasa mengajarkan umatnya untuk hidup saling mengasihi. Hal inilah agaknya yang menjebabkan tercurahnya aura positif diseluruh bangunan ibadah ini.

[caption id="attachment_374822" align="aligncenter" width="490" caption="bangunan induk yang antik/tjiptadinata effendi"]

14272474781276217760

[/caption]

Tanpa terasa lebih dari satu jam kami berada disini dan kemudian dengan perasaan damai ,melangkahkan kaki keluar dari gereja ini. Sekali lagi memandang dengan penuh kekaguman dan kemudian kembali kedalam kendaraan ,untuk pulang kerumah.

Iluka , 25 Maret, 2015

Tjiptadinata Effendi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline