Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Radio Doctor Kiat Pemerintah Australia Tingkatkan Layanan Kesehatan Warganya

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/Kompasiana (Kompas.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="632" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Kompas.com)"][/caption]

Wollongong Radio Doctor – Kiat Australia Tingkatkan Pelayanan Kesehatan bagi Warganya

Australia terkenal sebagai negara yang paling tinggi mengutip pajak dari warganya. Bayangkan bagi yang berpenghasilan tinggi, di atas 5.000 dollar per bulan, maka bisa dikenakan pajak sebesar 40 persen. Tentunya setelah diperhitungkan segala pengeluaran biaya hidup dan lain-lainnya. Ternyata dengan pajak yang setinggi langgit itu, tidak ada kedengaran protes dari masyarakat Australia karena uang pajak yang dipotong dari penghasilan warga tersebut, secara nyata telah dikembalikan lagi untuk masyarakat. Yang dibuktikan dengan penyediaan sarana dan prasarana secara cuma-cuma, untuk:

  • Pendidikan
  • Layanan
  • kesehatan
  • Melahirkan
  • Masih dilengkapi dengan:
  • Tunjangan hidup bagi yang tidak bekerja
  • Tunjangan bagi para ibu yang tidak bisa berkerja, karena harus menjaga anak-anaknya sendiri
  • Tujangan bagi yang tidak bisa bekerja karena harus menjaga salah satu keluarga yang cacat
  • Fasiltas Bus, train dan feri, secara gratis bagi penduduk pemegang Senior Card

Wollongong Radio Doctor

Merasa belum cukup memanjakan warganya, kini Pemerintah Australia sedang giat-giatnya mencanangkan pelayangan “Wollongong Radio Doctor”. Maksudnya dan tujuannya adalah membantu para warga yang sakit agar tidak perlu repot dan bersusah payah naik taksi dan kemudian harus antri menunggu di ruang praktek Public Surgery atau dokter Umum.

Untuk mengantisipasi kondisi ini, maka dengan dicanangkannya program “Radio Doctor” ini, maka warga cukup menelepon saja dan dokter akan datang ke alamat yang diberikan tenaga dokter, yang disebut dengan istilah: ”G.P”. Bila dianggap pelayanan yang diberikan oleh dokter yang datang, tidak memuaskan, maka pasien atau keluarga pasien dapat melakukan complain melalui free Call 1800 043 159. Pasti akan ditindaklanjuti.

[caption id="" align="aligncenter" width="498" caption="sumber berita: wolongong radio doctor"]

1400846335561892433

[/caption]

Pengalaman Pribadi’

Tahun lalu saya mengalami accident kecil sewaktu membersihkan kebun di halaman belakang rumah putri kami di Mount Saint Thomas. Kaki saya terinjak mata cangkul dan sakitnya luar biasa. Saya mencoba menahan rasa sakit. Namun malamnya saya demam tinggi, mungkin ada luka di dalam. Putri saya bersikeras untuk memanggil dokter. Akhirnya saya menyerah. Setelah menelpon, tidak sampai 15 menit kemudian, dokter datang dan langsung memeriksa dengan teliti. Mengukur tensi dan mengukur suhu tubuh saya, yang pada waktu itu cukup tinggi. Kemudian langsung membuka tasnya, mengeluarkan 3 Jenis obat. Menyalami saya dan berpesan, bila hingga besok demam saya tidak turun, maka ia perlu ditelepon lagi.

Pada waktu itu, saya berpikir, minimal saya akan kena charge 200 dollar karena dokternya dipanggil datang ke rumah, malam hari lagi. Tetapi ternyata dokter tersebut hanya minta Medicare saya, mencatat nomernya dan kemudian mengatakan, ”Good night and have a good sleep.”

Ternyata saya tidak perlu membayar satu sen pun, padahal jelas paspor saya masih tetap paspor Indonesia. Rupanya di sini mereka tidak membedakan pelayanan antara yang Warga Negara Australia dengan Pemegang Medicare, sebagai Penduduk Australia. Agak lama juga saya termenung, karena merasa, saya belum pernah bayar pajak di sini dan belum pernah menyumbangkan tenaga saya, secara cukup berarti, selain dari mengikuti beberapa kegiatan sosial di masyarakat. Padahal di tanah air saya sendiri, saya sudah membayar pajak ratusan juta rupiah, selama 30 tahun jadi pengusaha, namun belum pernah dapat kemudahan apa pun. Tapi seperti kata pepatah ”Hujan emas di negeri orang, Hujan batu di negeri sendiri, hati kita tetap jatuh cinta pada negeri sendiri". Aneh, tapi nyata.

Kerahasiaan Penyakit Pasien di Jamin

“Your Personal Health Information“

Your medical record is a confidential document. It is the policy of this service to maintain security of personal health information at all times to ensure that this information is only available to authorised members staff

Yang saya terjemahkan secara bebas:” Catatan yang berhubungan dengan kesehatanadalah merupakan documen rahasia. Hal ini sudah menjadi kebijakan dari pelayanan untuk memastikan kerahasiaan informasi tentang kesehatan sepanjang waktu dan memastikan bahwa keterangan ini hanya dapat dibaca oleh staf yang tergabung dalam tim medis ini.

Ambulance juga Gratis

Untuk telpon penting, warga yang membutuhkan pertolongan dokter untuk datang ke rumahnya dapat menelepon ke nomer: 4222 5000 dan bila kondisi pasien cukup parah, maka anggota keluarga bisa menelpon Ambulance ke nomer telpon: 000

Dalam hitungan menit, Ambulace akan datang dengan kelengkapan dan sekaligus tim medisnya. Dan sekali lagi untuk menghadirkan Ambulance menjemput pasien, tidak dikenakan biaya apa pun.

Untuk yang masih kurang puas, bisa conncect ke www. radiodoctor.com.au

[caption id="attachment_325269" align="aligncenter" width="590" caption="medicare Tjiptadinata Effendi/Roselina"]

1400849333672905568

[/caption]

Catatan Penulis:

Mungkin hal ini bisa menjadi masukan yang bermanfaat untuk calon presiden RI kita. Siapa tahu hal ini bisa diterapkan di tanah air kita. Minimal untuk masyarakat yang tinggal terpencil di desa dan di kaki kaki gunung.

Kalau di Australia, tidak ada istilah “kartu miskin” semua warga mendapatkan perlakuan sama, walaupun status sayaadalah Warga Negara Indonesia, namun sebagai pemegang Medicare, maka hak saya adalah sama dengan Warga negara Australia.

Di Australia tidak ada orang mati karena tidak ada uang untuk berobat dan tidak ada orang mati karena kelaparan karena untuk berobat gratis, bahkan yang tidak bisa datang, akan didatangi. Yang tidak punya makanan sudah disediakan dapur umum untuk makan secara gratis.

Semoga tulisan kecil ini ada manfaatnya untuk membuka hati presiden kita yang akan datang, agar uang pajak yang terhimpun, digunakan secara nyata untuk masyarakat, terutama yang miskin dan menderita.

Mount Saint Thomas, 24 Mei , 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline