Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Kantor MAS di Beijing Dikawal Ketat Hadapi Kemarahan Kerabat Penumpang MH370

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14025295111310494954

[caption id="attachment_328582" align="aligncenter" width="486" caption="Kerabat penumpang MH370 unjuk kemarahan di kantor MAS Beijing(foto reuter)"][/caption]

Kantor MAS di Beijing Dikawal Ketat Hadapi Kemarahan Kerabat Penumpang MH370

Beijing, Rabu, 11 Juni, 2014

“A heavy security presence blocked journalists from entering the building and reporters interviewing relatives outside were closely watched by police, as five marked police vans were parked nearby.”(sumber: skynews.com.au)

Beijing

Kerabat penumpang China frustasi karena keluarga mereka hilang dalam Penerbangan MH370 dalam penerbangan dari Kuala Lumpur dengan tujuan Beijing dan tidak mendapatkan titik terang tentang keberadaan mereka. Kemarin, Rabu, 11 Juni, 2014 mereka telah mendatangi ramai-ramai kantor Malaysia Airlines di Beijing untuk menghadapi para pejabat setelah briefing reguler oleh maskapai penerbangan dihentikan bulan Mei lalu.

Para keluarga penumpang ini sebelumnya telah diberi penjelasan tentang perkembangan terkini tentang pencarian pesawat oleh petugas maskapai penerbangan di sebuah hotel di Beijing. Kendati hingga saat ini belum ada suatu kepastian, namun setidaknya mereka masih ada tempat untuk bertanya. Karena walau hampir 100 hari sudah berlalu, namun kehilangan orang orang yang dicintai tidak mungkin bisa dilupakan begitu saja, seperti halnya barang hilang.

Tapi briefing dibatalkan pada bulan Mei sehingga menimbulkan kemarahan banyak orang. Karena dengan demikian mereka tidak lagi memiliki kesempatan untuk menanyakan nasib keluarga mereka. Dan kini mereka tidak tahu lagi bagaimana caranya mereka mendapatkan kesempatan untuk berkomunikasi kepada pejabat terkait.

Kantor MAS dikawal Ketat

Kantor Maskapai Penerbangan Malaysian Airlines di Beijing dikawal dengan ketat oleh Polisi. Mereka memblokir jalan masuk ke gedung untuk mencegah agar wartawan jangan sampai masuk ke dalam gedung. Tidak kurang 5 mobil Polisi standby untuk berjaga-jaga di sana.


Tradisi China, berkabung 100 Hari

Kunjungan ke kantor Beijing maskapai direncanakan sebagai keluarga Cina mempersiapkan untuk menandai 100 hari, tepatnya jatuh pada tanggal 16 Juni yang akan datang. Di Cina, masa berkabung untuk orang-orang tercinta yang telah meninggal biasanya berlangsung selama 100 hari.

"Hampir 100 hari telah pergi dan kami tetap merasa tersiksa, tak berdaya, dan marah," kata Jiang Hui, seorang pekerja IT 41 tahun.

"Saya berumur lebih dari 40 tahun dan aku tidak pernah tahu arti sebenarnya dari penderitaan sebelumnya. Tapi selama tiga bulan terakhir, saya sekarang tahu artinya," tambah Jiang, yang ibunya 70 tahun berada di pesawat. (sumber: skynews.com.au/keluarga).

[caption id="attachment_328583" align="aligncenter" width="652" caption="ft.skynews.img"]

14025298671978911919

[/caption]

Tingkatkan Hadiah dari $.3 juta menjadi $.5 juta dollar

Keluarga penumpang yang hilang misterius bersama MH370 dan tidak mendapatkan titik terang, walau sudah berlangsung 3 bulan, menyebabkan keluarga mengalami frustasi. Masih dipicu lagi oleh pernyataan dari Pemerintah Malaysia yang dinilai tidak konsisten dan mengambang. Termasuk pernyataan PM Malaysia, ”Flight MH370 is ended at the southern of Indian ocean,” dan tak seorang pun penumpang selamat. Namun di sisi lain pemerintah Malaysia belum menerbitkan ”sertificate of dead” sebagai wujud pertanggungjawaban atas pernyataan perdana menterinya.

Hal ini semakin menyulut kemarahan para keluarga. Mereka ingin menunjukkan bahwa bukan uang yang mereka tunggu, melainkan kejelasan dari nasib keluarga dan orang yang mereka cintai, hilang lenyap tanpa bekas. Oleh karena itu, berita yang dilansir oleh South China Moring Post mengatakan bahwa Keluarga korban meningkatkan himpunan dana dari $.3 juta dollar menjadi $.5 juta dollar sebagai hadiah bagi yang dapat memberikan info konkrit.

"Kami yakin bahwa di suatu tempat, seseorang tahu sesuatu, dan kami berharap penghargaan ini akan menarik dia untuk maju ke depan," kata Ethan Hunt, yang memimpin pembiayaan online untuk sekelompok keluarga dari Australia, Amerika Serikat, India, dan Perancis. (sumber: skynews.com.au/south china morning post/keluarga mh370).

Keluarga Korban MH 370 di Indonesia Tetap Berharap

Keluarga korban MH370 yang berasal dari Indonesia, yang dihubungi, mengatakan, bahwa walau sekecil apa pun harapan, tetap merupakan kekuatan bagi keluarga untuk tetap berharap. Dari 7 orang penumpang yang berasal dari Indonesia, 4 di antaranya berdomisili di Jakarta/Tangerang dan keempat ini adalah satu rombongan dengan tujuan yang sama ke Beijing, yakni urusan bisnis. Mereka adalah Ferry Indra. Herry Indra dan 2 temannya.

MH370 hilang dalam penerbangan dari Kualaumpur, Malaysia, ke Beijing, Cina, membawa 239 penumpang dan awak, tujuh di antaranya warga negara Indonesia (WNI).

WNI terdaftar sebagai penumpang pesawat tersebut adalah Firman Siregar (25 tahun), Lo Sugianto (47), Indra Suria Tanurisam (57), Chynthya Tio Vinny (47) dan Willy Surijanto Wang (53) serta dua orang terdaftar dengan nama Ferry Indra Suadaya, masing-masing berusia 42 dan 35 tahun. (Herry Indra Suadaya)

Catatan:

Keluarga masih berharap dan terus berharap namun tetap berserah diri kepada Sang Pencipta.

Penantian tanpa batas, sungguh-sungguh merupakan suatu ujian yang teramat berat.

Mount Saint Thomas, 12 Juni 2014

Tjiptadinata Effendi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline