Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Inilah Presiden Pilihan Kita!

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14034011021345575281

[caption id="attachment_330273" align="aligncenter" width="447" caption="Sang Saka Merah Putih/mauludina-blogspot.com"][/caption]

Inilah Presiden Impian Kita !

Sebagai satu dari 25o juta warga negara Indonesia, kendati saya hidup diperantauan, namun sayatetap berhak untuk ikut menampilkan siapa sesungguhnya calon Presiden yang menjadi impian saya

Sudah lama saya menahan diri untuk tidak menulis apapun tentang calon presiden yang menjadi impian saya. Tetapi semakin lama, ada rasa sesak dan “enek” (minjam istilah Pak Pepih) di dada menyaksikanbetapa seru dan kisruh ,serta amukan ,yang seolah sudah menyatu menjadi satu paket dalam pesta demokrasi bangsa Indonesia menghadapi Pilpres 2014. Akhirnya ,saya mengempos seluruh nyali yang yang sudah lama menciut menonton arena baku hantam diantara sesama anak bangsa. Maka dengan tangan gemetar, saya tulis dan postingkan artikel ini. dengan judul :” Inilah Presiden Pilihan Impian Saya”

Saya memperhatikan dengan seksama, sambutan yang disampaikannya dalam forum terbuka di salah satu Stasiun TV nasional di Jakarta dan direlay oleh World Wide Television,pada hari Sabtu,21 Juni,2014, malam tadi ,jam 22.10. Sambutan yang berdurasi selama satu jam tayangan ini, sungguh sungguh melambungkan rasa bahagia saya, sehingga tidak hanya memenuhi relung relung hati, tetapi juga menciptakan rasa syukur yang tak habis habisnya. Karena akhirnya Calon Presiden impian saya ,tampil juga membawakansuara hatinya.

Mari Kita simak , curhat Calon Presiden yang satu ini, yang merupakan calon Presiden impian saya dan siapa tahu, setelah menyimak sambutannya, andapun mungkin akan ikut memilihnya.

Sambutan CalonPresiden kita:

"Saudara saudara,sebangsa dan setanah air,dimanapun anda berada..Salam Indonesia!"

Malam ini saya berdiri dihadapan saudara saudara semuanya ,kendati dihadapan saya tidak ada audience yang hadir,karena ini bukanlah pidato kenegaraan. Bukan juga pidato politik,melainkan ungkapan rasa hati saya, sebagai salah seorang yang dicalonkan sebagai Presiden dari negara yang sama sama kita cintai ini.

Saudara saudara, pada awalnya saya merasa bersyukur dan bangga ,bahwa begitu banyak diantara saudara saudara yang telah memilih saya sebagai calon Presiden R.I. Begitu antusiasnya kita menghadapipesta demokrasi ini, sehingga kalau boleh saya katakan 90% dari media, isinya adalah mengenai Pilpres yang sudah diambang pintu ini. Dan nama sayaadalah yang paling banyak disebut sebut dan di jagokan . Jujur,sebagai saya amat sangat senang dan bahagia, mendapatkan tempat di hati saudara saudara.

Pesta demokrasi sungguh sungguh direspons secara amat antusias , oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Hal ini merupakan kebanggaan bagi kita semuanya. Karena Indonesia bukan monarki kerajaan dan juga bukan negara diktator,melainkan merupakan sebuah negara republik. Kita bangga bangsa Indonesia,bukan bangsa yang melempem dan bersikap apatis atau  bersikap masa bodoh, tapi secara proaktif  ikut berperan serta ,memilih calon pemimpin bangsanya! Kita bahkan boleh bangga ,bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang penuh dengan dinamika , berani menyuarakan pendapatnya secara terbuka. Karena kita sudah 69 tahun merdeka.Kita bukan lagi bangsa yang dijajah. Merdeka!

Akan tetapi saudara saudara , sebangsa dan setanah air, dimanapun anda berada. Akhir akhir ini pertarungan sengit tidak hanya terjadi antar calon presiden,tetapi sudah menular pada para pendukungnya. Yang semakin lama semakin terasa menyakitkan. Karena sudah meninggalkan kepatutan dan kesantunan dalam cara menyampaikan saran dan kritik.Bahkan saya dapat berita,yang membuat hati saya miris dan terluka amat dalam.bahwa ternyata antusiasme dalam pesta demokrasi ini ,telah menyebabkan korban berjatuhan. Tidak hanya persahabatan yang jadi terputus. malah tidak sedikit hubungan kekeluargaan menjadi retak dan terputus, karena terjebak oleh antusiasme yang kebablasan.

Saudara saudara , saya mencoba meredam kegalauan dan rasa bersalah dalam hati saya dengan berpikir,bahwa begitu memasuki rana politik,setiap orang harus sudah memahami bahwa iamasuk kedalam kancah pertempuran .Dan untuk memenangkan sebuah pertempuran, sudah pasti akan ada korban yang berjatuhan. Bahwa dalam dunia politik , demi untuk tercapainya tujuan, kalauperlu menghalalkan segala cara. Bilamana perlu, demi untuk meraih kemenangan, bukan hanya lawan politik saja yang dijatuhkan, malah kalau perlu kawan politik juga dikorbankan. Tanpa ini, mustahil bisa memenangkan tujuan .

Tetapi saudara saudara, pada saat ini taruhannya teramat besar,yakni :”Keutuhan dan Persatuan bangsa Indonesia” ,yang sadar ataupun tidak sudah tercabik cabik.seiring semakin mendekatnya Pilpres 2014. Oleh karena itu ,saya sudah tidak bisa lagi menutupi suara hati saya. Makanya pada malam ini ,saya tampil di hadapan saudara saudara semuanya untuk menyampaikan ungkapan hati saya. Saya tahu dan sadar,bahwaapa yang saya sampaikan pada malam ini,adalah sesuatu yang tidak populair,malah mungkin akan mengecewakan saudara saudara,terutama yang secara mati matian telah mendukung dan membela saya di forum manapun. Pernyataan saya malam ini, mungkin akan menyebabkan menurunnya popularitas diri saya . Bahkan kemungkinan terburuk adalah para pendukung saya akan berbalik arah dan mengalihkan pilihannya kepada Capres lainnya. Dalam kata lain yang lebih tegas, kemungkinan saya akan gagal terpilih sebagai presiden R.I. Sungguh,jujur saya sampaikan,hal ini adalah suatu taruhan yang teramat berat  bagi diri saya pribadi.!

Akan tetapi saudara saudara sebangsa dan setanah air, saya sudah siap untuk dengan ikhlas menerima semua konsekuensi dari pernyataan saya malam ini dan yang terburuk adalah saya batal terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia yang sama sama kita cintai ini. Karena saya tidak bisa menipu diri suara hati saya. Dan saya yakin dan percaya.bahwa orang yang tidak jujur pada dirinya sendiri, mustahil bisa menjadi pemimpin yang baik dari 250 juta rakyat Indonesia.

Olehkarena itu saudara saudara, pada kesempatan yang amat menentukan ini. ijinkanlah saya mengucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada saudara saudara yang sudah memberikan dukungannya kepada saya dan terima kasih juga kepada saudara saudara yang tidak mendukung saya. Karena tanpa kehadiran saudara saudara, demokrasi dinegeri tercinta kita ini akan berjalan pincang dan tidak seimbang. Hanya satu hal yang ingin saya sampaikan, yakni :” Kita semua adalah satu bangsa ,satu tanah air.

Kita boleh beda pendapat,beda calon presiden,tapi jangan sampai mengorbankan kebhinnekaan yang sudah terbina sejak dulu. Mari kita jaga,kita kawal Pilpres 2014 dengan segenap hati dan jiwa ,dengan menghindarkan perpecahan antar anak anak bangsa.  Ibu Pertiwi akan menangis ,melihat kita terpecah dan bercerai berai.

Saudara saudara , dimanapun anda berada. Saya akhiri pernyataan saya pada malam ini dengan sekali lagi mengajak saudara saudara semua tanpa kecuali, mari kita jaga dan kawal Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini.

Jayalah Indonesia kita.. Hiduplah Persatuan bangsa Indonesia. Merdeka!

Mount Saint Thomas, 22 Juni.2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline