Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Terkena Ledakan Kaleng Deodoran Bekas, Karyawan Terima Kompensasi Puluhan Miliar

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14122850852065001629

Sumber /foto: abcnews,radioaustralia:Elizabeth Byrne and Tegan Osborne )

Terkena Ledakan Kaleng Deodoran Bekas, Karyawan Terima Kompensasi Puluhan Miliar

Pengadilan di ACT Australia (ACT -Autralia Capital Territorry), telah memutuskan Pihak Pabrik Revlon  harus bayar kompensasi terhadap Korban,luka bakar akibat ledakan kaleng deodoran bekas ,sebagai berikut:


  • yang menderita luka bakar paling parah $2.600.000 (hampir Rp27 miliar)
  • yang lain menerima $1.900.000 (lebih dari Rp20 miliar).
  • ibu dari kedua korban itu masing-masing menerima $175.000 dan $250.000.

Secara luar biasa, tuntutan yang semulanya diprediksi akan memakan waktu selama 3 pekan, ternyata dalam waktu satu hari , setelah mengajukan tuntutanterhadap pabrik Kosmetik ternama :”Revlon” ,

Konsumen dilindungi Hukum

Hal ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Australia. Karena bulan lalu ,salah satu Super Market terbesar ,yakni Woolworth ,juga dituntut ganti rugi oleh para konsumen ,yang terkena siraman minyak panas,karena alat pengorengan yang dibelinya di super market ini,patah tangkai pemegangnya. Namun belum diketahui berapa jumlah kompensasi yang akan diterima oleh konsumen,yang mendapat cidera .

Catatan penulis:

Belajar dari Australia .bagaimana warga mendapatkan perlindungan secara maksimal,terhadap setiap kejadian yang menimpa mereka. Memang tidak ada orang yang mau cidera,hanya karena mendapatkan kompensasi puluhan miliar Tetapi karena musibah sudah terjadi,setidaknya  , warga yang jadi korban dapat memanfaatkan dana kompensasi dalam jumlah cukup besar tersebut ,untuk membiayai hidup keluarga mereka. Kendati seluruh pengobatan akibat accident ini, ditanggung sepenuhnya oleh negara. Karena disini,setiap warga,tanpa membedakan status sosial ,mendapatkan Medicare card ,untuk pelayanan kesehatan.

Berita ini mungkin dapat menjadi masukan berharga untuk Lembaga Konsumen di Indonesia, agar lebih peduli akan nasib masyarakat Indonesia, baik yang terkena dampak makanan kadaluwarsa yang masih banyak beredar di toko toko dan supermarket ,maupun zat perwarna pada makanan, yang sesungguhnya bukan zat perwarna untuk dikonsumsi.

Mount Saint Thomas, 03 September, 2014

Tjiptadinata Effendi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline