Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Pelukis Wajah SBY Ini Tinggal Menunggu Saat Eksekusi

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14206788141287893462

[caption id="attachment_363558" align="aligncenter" width="300" caption="potret diri terpidana mati/abcnews"][/caption]

Terpidana penyelundup heroin asal Australia, Myuran Sukumaran, yang saat ini tengah menjalani hukuman mati di Bali, dikabarkan telah kehilangan upaya terakhirnya untuk melakukan banding atas vonis mati di Indonesia. Terpidana penyelundup heroin, Myuran Sukumaran, dilaporkan resmi ditolak permohonan grasinya oleh Presiden Joko Widodo.

Lukisan SBY Karya Myuran Sukumaran

Hasil Karya Myuran Sukumaran, Terpidana Mati dalam kasus Bali Nine, hari Sabtu, tanggal 6 September 2014 memamerkan lukisan yang dibuatnya selama di Penjara Kerobokan, Bali. Dana penjualan lukisan akan dimanfaatkan untuk membeli peralatan lukisan untuk kegiatan seni para napi di sana.

Myuran Sukumaran adalah salah seorang narapidana dalam kasus penyeludupan narkoba asal Australia yang dikenal dengan nama Bali Nine, di mana sembilan orang warga Australia yang dinyatakan bersalah berusaha menyeludupkan heroin dari Indonesia ke Australia di tahun 2005. Myuran dianggap sebagai pemimpin kelompok tersebut, dan sudah dijatuhi hukuman mati, dan sekarang sedang menunggu eksekusi hukumannya di Penjara Kerobokan Bali.

Selama menjalani tahanan ini, Myuran terlibat dalam pelatihan seni melukis, dan dengan bantuan dua orang seniman asal Australia Ben Quilty dan Matt Sleeth, Myuran sekarang sudah membuat sekitar 20 lukisan yang sebagian besar berbentuk potret untuk dipamerkan dan dilelang.

Pameran dan lelang diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 6 September di Matthew Sleeth Studio, Brunswick, Melbourne. Akan ada sekitar 20 lukisan yang dipamerkan, dan setiap lukisan tersebut akan dijual dengan harga sekitar $ 500 dollar (sekitar Rp 5 juta).

[caption id="attachment_363560" align="aligncenter" width="300" caption="lukisan diri /abcnews/t.mathew"]

14206789231441375889

[/caption]

Sebagian besar berbentuk potret dan menampilkan tokoh-tokoh terkenal baik dari Indonesia maupun Australia seperti:


  • Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,


  • Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa,


  • Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop.

Selama dua tahun terakhir, dua artis Australia ternama Ben Quilty dan Matthew Sleeth sudah membantu dan berkomunikasi dengan Myuran Sukumaran guna membantu memperbaiki teknik melukisnya.

Menurut Megan Tittensor yang ikut terlibat dalam pameran ini, semua hasil penjualan dari pameran lukisan ini akan diserahkan ke Penjara Kerobokan untuk membeli berbagai peralatan melukis guna membantu para napi yang terlibat dalam program tersebut di Kerobokan.

(sumber: radioaustralia/abcnews/sastrawijaya)

Myuran sudah dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Bali. Keputusan yang sudah memiliki kepastian hukum. Hanya menunggu saat saat eksekusi dilaksanakan. Namun masih melukis potret diri Presiden R.I dan Menlu dan hasil lelang dari karyanya akan disumbangkan ke Penjara Kerobokan di Bali.

Myuran Sukumaran dan Andrew Chan telah dijatuhi hukuman mati pada tahun 2006 atas keterlibatannya dalam apa yang disebut 'Kelompok Bali Nine' yang berusaha menyelundupkan Heroin ke Australia tahun 2005 lalu.

Ada laporan baru yang menyebutkan kalau Sukumaran telah resmi ditolak permohonan grasinya oleh Presiden Indonesia atas hukuman mati yang diterimanya - yang merupakan upaya terakhirnya untuk banding atas vonis mati tersebut.

catatan penulis:

Berita ini sekaligus menepis anggapan miring tentang Jokowi dalam menerapkan hukuman bagi pengedar narkoba. Yang diharapkan bisa menghapus atau memininalkan "trademark" bahwa Indonesia, khususnya Bali, merupakan surga bagi pengedar narkoba.

Bali, 08 Januari,2015

Tjiptadinata Effendi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline