Mahasiswa Indonesia dalam program magang di peternakan Australia. (Foto: Istimewa/Northern Territory Cattlemen’s Association)abcnews
Sebuah Kejutan, Indonesia Kalahkan Tiongkok
Dalam banyak hal , Indonesiamau atau tidak ,harus mengakui bahwa Tiongkok memang memiliki beberapa kelebihan ,misalnya :
- Populasi penduduknya hampir mencapai1,4 Milyard.berarti lebih dari 6Kali Indonesia
- Kemajuan dunia industrinya ,juga lebih maju dari Indonesia
Namun, ternyata dalam hal yang satu ini, justru Indonesia menempati urutan pertama,yakni sebagai negara Pengekspor Sapi Australia. Posisi Indonesia sebagai negara pengimpor sapi Australia terbesar masih belum tergoyahkan hingga saat ini. Bahkan, sepanjang tahun 2014 Indonesia mencatat peningkatan impor sapi Australia sebesar 63 persen dibanding tahun 2013.
Data ekspor yang dirilis Meat and Livestock Australia (MLA) pekan ini menunjukkan, sepanjang 2014 Indonesia mendatangkan sapi Australia sebanyak 730.257 ekor.
Posisi Indonesia sebagai pengimpor terbesar sapi Australia berada jauh di atas Vietnam yang tahun 2014 lalu mendatangkan 181.542 ekor. Menurut Alison Penfold dari Dewan Eksportir Ternak Australia, Vietnam menjadi pasar yang semakin istimewa bagi peternak Australia.
Posisi ketiga ditempati China dengan 117.906 ekor, Israel sebanyak 78.181 ekor dan Malaysia sebanyak 53.004 ekor.
Ekspor ke China itu pada umumnya didominasi oleh jenis sapi perah bukan sapi pedaging. Australia hingga kini masih menunggu persetujuan protokol ekspor sapi pedaging dengan China. Lalu posisi berikutnya ditempati Israel sebanyak 78.181 ekor dan Malaysia sebanyak 53.004 ekor. Jumlah ekspor sapi tahun 2014 ini, menurut data Biro Statistik Australia, bernilai total 1,23 miliar dolar atau sekitaran Rp 15 triliun .
peternakan sapi yang dibeli pengusaha Indonesia/ft.abcnews
Setahun, Indonesia Beli 3 Peternakan Sapi di Australia .
Dalam satu tahun belakangan ini, nama Indonesia boleh dikatakan meroket di negeri kanguru ini. Baik dalam lingkup prestasi dibidang keilmuan, olah raga, seni dan musik dan juga dari segi humanisme.Kendati berbagai prestasi yang dicapai oleh putra putri bangsa Indonesia di negeri orang, amat minim perhatian dari media nasional kita,namun sebuah keberhasilan,memang sesungguhnya bukan terletak pada di ekspos atau tidaknya ,berita berita yang seharusnya sarat dengan apresiasi dari bangsa sendiri. Namun adalah sesuatu yang menyebabkan kita menjadi miris,karena justru keberhasilan anak anak bangsa kita, dijadikan topik berita di negeri orang.
Dan kali ini kembali nama Indonesia menjadi topik berita, karena dalam kurun waktu satu tahun, sudah membeli peternakan sapi di Australia.
Sebuah perusahaan Indonesia kembali melakukan investasi dalam industri peternakan sapi di Australia. Kali ini, dengan membeli sebuah peternakan seluas lebih dari 9 ribu hektar Peternakan sapi di daerah Edith Springs ini dibeli dengan harga 4 juta dolar Australia, atau sekitar 42 miliar rupiah. Tetapi hingga saat ini perusahaan asal Indonesia itu belum diumumkan namanya.
Andy Gray, dari perusahaan Territory Rural, mengatakan ini adalah pembelian pertama perusahaan tersebut di Kawasan Utara Australia, atau Northern Territory. Dengan demikian, sudah ada tiga perusahaan Indonesia yang berinvestasi langsung ke peternakan di Wilayah Utara tersebut dalam kurun waktu setahun terakhir.(sumber berita/foto: abcnews/sumber lainnya)
Kita Patut Bangga
Walaupun perusahaan yang melakukan investasi di bidang perternakan dengan melakukan pembelian peternakan senilai 4 juta dollar Australia atau senilai kurang lebih 4 4 Milliar rupiah, sama sekali tidak ada hubungan kekeluargaan secara pribadi dengan kita,namun setidaknya sudah mengangkat nama Indonesia di dunia International.Secara tahap demi tahap image dunia terhadap Indonesia akan berubah,menjadi lebih baik.
Peternakan ini berada sekitar 15 kilometer dari Edith River, dengan jalan aspal dan memiliki akses ke dekat jalan tol Stuart Highway. Oktober tahun lalu, peternakan Inverway dan Riveren di kawasan Victoria River terjual ke Santori, anak perusahaan Japfa, perusahaan agribisnis di Indonesia.
Mt.St.Thomas, 27 Pebruari,2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H