Istilah Blue-Gold pertama kali digunakan pada tahun 2000 di Novel yang ditulis oleh Clive Cussler dan Paul Kemprecos. Novel ini bercerita mengenai dua orang sahabat melawan konglomerat raksasa yang akan menguasai sumberdaya air bersih dengan menghalalkan berbagai cara.
Kemudian istilah ini juga digunakan tahun 2008 pada film dokumenter World Water War mengenai perjuangan untuk menghentikan kekuatan yang mendominasi sumber air dunia.
Gold atau emas yang berwarna kuning itu merupakan mineral tambang yang sangat berharga, sehingga untuk barang-barang yang bernilai tinggi akan disandingkan dengan emas.
Minyak sebagai salah satu hasil tambang disebut dengan istilah Black-Gold, dan batubara disebut dengan Brown-Gold.
Namun di Wikipedia istilah Blue-Gold ini disebut ambigu karena mempunyai banyak makna.
Untuk seorang wanita harus berhati-hati menelusuri www dengan mbah Google dalam pencarian istilah Blue-Gold karena penelusuran anda akan tercatat olehnya, walaupun pada laman Virtual Shop yang menjajakan obat tetes ajaib ini selalu mengklaim akan merahasiakan identitas kastemernya.
Pada bahasan ini kita akan menggunakan istilah Blue-Gold pada kelistrikan. Blue-Gold dalam kelistrikan adalah listrik yang dihasilkan dari energi terbarukan seperti air, angin dan matahari. Listrik jenis ini disebut energi bersih yang sangat berharga.
Nilai Blue-Gold semakin hari semakin berharga, semenjak masyrakat dunia menyadari bahaya pemanasan global yang menyebabkan naiknya permukaan air laut.
Pemanasan ini adalah efek gas rumah kaca dari penggunaan fossil fuel (bahan bakar minyak dan batubara) yang mengeluarkan emisi karbon ke udara.
Menyadari hal itu, negara-negara dunia menyusun Paris Agreement untuk menahan laju pemanasan global dengan membatasi penggunaan fossil feul dan berusaha mencapai carbon neutral (penggunaan energi tanpa emisi karbon) sebelum tahun 2050.