Lihat ke Halaman Asli

Adikku Boncenger (2)

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah bangun pagi dan subuhan bersama kami kembali mengecek barang-barang yang akan kami bawa, walaupun tidak banyak tetapi itulah yang selalu aku lakukan apabila akan pergi touring, setelah yakin semua barang tidak ada yang ketinggalan kami sarapan pagi-pagi sekali tidak makan nasi karena sudah kebiasaan waktu masih jadi anak kost saya tidak pernah sarapan sepagi ini, kami hanya makan roti dan minum kopi Cream, setelah selesai kami pamit kepada ortu tercinta, pukul setengah enam lebih matahari sudah mulai memancarkan sinarnya... jarak dari rumah kami ke tikum atau titik kumpul tidak begitu jauh dan sudah menjadi kebiasaanku datang in time lebih baik daripada on time apalagi sampai over time eh telat.. hehehe..

Belum jam enam pagi kami sudah tiba di tikum, 3 orang teman sudah tiba lebih dahulu, jaket klub kami seragam untuk memudahkan siapapun bahwa kami adalah satu rombongan, sedangkan 4 orang lagi belum muncul, ketiga orang temanku tidak sepertinya datang in time saya tahu biasanya mereka termasuk yang suka bertelat ria mungkin ini gara-gara adikku yang ikut touring sekarang ?? Bisa jadi ..!! Sebagai bayangan Adikku secantik Kinanti di Sinetron Preman Pensiun, cantik kan ?? Hehehe.. Begitu melihat adikku mereka langsung menawarkan diri untuk membonceng adikku, syukurlah tetap pada pendiriannya... Alhamdulillah...

Adikku dan teman-teman motor sudah banyak yang tahu karena beberapa kali mereka sering main ke rumah mungkin rumah kami terletak di tengah-tengah.

Sebelum jam 6 tepat teman yang lain datang kedua teman kami membonceng pacarnya masing-masing, jadi rombongan ada 6 motor, dengan 3 penumpang, jadi ada 6 pria dan 3 wanita.

Setelah semua siap, saya sebagai Road Captain seperti biasa mengulas sekilas rute perjalanan dan seperti biasa sebagai pemberhentian pertama adalah Pom Bensin sebelah kiri di jalan yang dilalui ,karena masih ada motor yang belum Full tangki bensinnya dan setelah berdo'a, helm dan masker terpasang dengan benar, begitu juga kacamata kami berangkat bersama. Aku melihat raut muka adikku takjub, mungkin melihat upacara pembukaan kami.

Saya sengaja menempatkan diri di urutan kedua terkahir dalam formasi touring Road Captain tidak harus di depan, yang paling depan adalah Foreder, dia yang tahu jalan dan tahu kondisi jalan, lewat isyarat darinya kami menjadi terbantu karena di depan ada rintangan baik jalan berlubang, atau ada hambatan lainnya dia segera memberi tahu kami, isyarat ini yang tidak diketahui adikku artinya apa. Pernah mau aku jelaskan tetapi dia menilai itu sesuatu yang tidak menarik.

Perjalanan kami berlangsung lancar, perjalanan kami buat santai, sengaja dipilih jalan dengan pemandangan yang menyejukkan jiwa, sawah yang baru di tanam, pemandangan kebun-kebun dan juga rumah-rumah penduduk menjadi penyegar mata kami.

Beberapa kali adikku menunjukkan ketakjubannya, apalagi terlihat dari jauh Merapi dengan kokohnya menjulang tinggi.

Tidak terasa 4 jam perjalanan kami telah sampai ke tempat tujuan, setelah parkir dengan rapi kami mengambil tempat istirahat, kami bercerita tentang perjalanan tadi, adikku nampak sekali kesenangannya, dia menunjukkan photo2 selama diperjalanan.

Setelah berphoto beberapa kali kami makan siang, setelah itu saya merebahkan diri di bawah pohon rindang, sementara adikku sibuk mengambil photo2 bersama pacar teman, kami kembali pulang, seperti biasa kami mengambil jalan lain sehingga kami mendapat pemandangan lain, sebelum maghrib kami sudah sampai di rumah dengan selamat,

Malam itu ketika aku sedang rebahan di tempat tidurku, adikku masuk,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline