Lihat ke Halaman Asli

Tjan Sie Tek

Pengusaha, Konsultan, Penerjemah Tersumpah

Modal Asing Langsung (FDI) di Shanghai Setara FDI se-Indonesia dan Strategi untuk Tarik FDI

Diperbarui: 9 Oktober 2021   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Komisi Perdagangan Kota Shanghai melaporkan bahwa 738 buah kantor pusat regional perusahaan multinasional telah berdiri di Kota Shanghai per akhir April 2020.

Selain itu, 468 buah pusat riset dan pengembangan (R&D) asing, yang mencakup Microsoft, sudah berdiri di sana per tanggal yang sama.

Semua investasi itu berjumlah USD 263 miliar (hampir IDR 4.000 triliun) per akhir April 2020. Jumlah nilai FDI se-China per akhir 2016, 2017 dan 2019 masing-masing adalah USD 1,354 triliun, USD 1,458 triliun dan USD 1,637 triliun, yang tidak mencakup laba ditahan masing-masing dan di luar FDI stock di Hong Kong SAR dan Macao SAR, yang merupakan wilayah-wilayah pemerintahan khusus China.

Walaupun ada pandemi, aliran modal asing ke Shanghai naik 4,1 persen YoY (secara tahunan) menjadi sekitar USD 6,46 miliar dalam empat bulan pertama (atau Januari-April) 2020, kata para pejabat di Konferensi Meja Bundar Kerjasama Ekonomi Singapura-Shanghai pada 1 Juni 2020.

Sebagai perbandingan, FDI ke Indonesia berjumlah USD 6,4 miliar, angka yang paling rendah selama 1,5 tahun terakhir ini,  selama Januari-Maret 2020, turun 9,2% secara YoY (tradingeconomics.com; UNCTAD World Investment Report 2019).

Sebanyak 15 kantor pusat regional MNC dan tujuh pusat R&D baru yang didanai asing didirikan di Shanghai pada periode Januari-April 2020. Kota itu menargetkan berdirinya 40 buah kantor pusat regional MNC dan 15 buah pusat R&D yang baru untuk tahun 2020 (china-briefing.com, 10 Maret 2020).

Menurut Shanghai Daily, per akhir Agustus 2021, sejumlah 61.090 PMA di Shanghai tercakup di laporan tahunan nasional tentang PMA  (https://www.shine.cn/biz/economy/2109285798/).

Subsidi Pemerintah China untuk Pusat-Pusat R&D Asing

Pemerintah China mensubsidi pusat-pusat R&D milik asing yang didirikan di seluruh China, yang mencakup Hong Kong, Macau dan Taiwan dengan aneka langkah dan potongan pajak. Salah satu tujuannya: supaya rakyat China bisa menjadi periset dan pengembang produk maupun jasa yang kelas dunia dgn gaji IDR miliaran per orang per tahun.

Karena itu, mereka menghadiahkan banyak fasilitas ke investasi-investasi itu kalau sesuai dengan standar-standar yang berlaku (laporan di sjgrand.com: "China technology growth spurs tax deductions and incentives for expats working in R&D field").

Agresifnya Pemerintah Shanghai dalam menarik PMA, a.l. pabrik mobil TESLA

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline