Lihat ke Halaman Asli

Prinz Tiyo

I just don't like the odds.

Copa America - Argentina 2011

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Singkat saja saya mengulas kejuaraan sepakbola antarnegara paling bergengsi di Zona Conmebol ini. Semboyan yang digunakan pada situs resmi, www.ca2011.com, sangat bersahaja dan sederhana: "the most important football event in Latin America". Semboyan ini memang ada frasa "most important", tetapi dari kacamata saya semboyan tersebut sangat bersahaja karena sekedar memberitahukan kepada kita, khususnya penggemar sepakbola, bahwa "inilah turnamen sepakbola paling penting di Amerika Selatan". Tidak ada sikap berlebihan yang ditonjolkan. Padahal kita mengetahui bahwa Zona Conmebol adalah sumber mata air talenta sepakbola dunia dengan kemampuan istimewa. Selain Pele, Maradona, Zico, Socrates, atau Schiaffino, sepakbola era modern, setidaknya dua dekade terakhir diwarnai oleh gemerlap bintang Amerika Selatan. Saya sebutkan di sini Ronaldo saja (tidak pake Cristiano), Rivaldo, Ronaldinho, Messi... Kesemuanya bertitle "Pemain Terbaik Dunia". Mereka tumbuh dan berkembang menjadi superstars di Eropa tetapi mereka tetaplah the South Americans, atau kita kenal pula sebagai Amerika Latin.

Copa America sering luput dari perhatian. Gaungnya kalah dari Piala Eropa. Ini karena publikasi media yang kalah gencar. Kemasan kejuaraan juga tidak lebih gemerlap dibandingkan Euro. Kendala lain yang membuat Copa America kurang populer di kawasan Timur Jauh seperti Indonesia adalah karena perbedaan waktu yang sedemikian rupa sehingga pertandingan berlangsung pada waktu orang-orang di kawasan ini memulai aktivitas keseharian mereka. Namun, jika kita sempatkan untuk mengikuti turnamen tersebut, kita akan menemukan nuansa yang berbeda. Percuma mereka mengagung-agungkan kehebatan bintang Amerika Latin, seperti yang sedang panas akhir-akhir ini Lionel Messi, jika tidak tahu menahu tentang Copa America.

Sangat disayangkan pula bahwa Copa America sering tidak menarik minat bintang utama. Pada sejumlah kesempatan, tim-tim teras seperti Brasil dan Argentina sering tidak mengirimkan skuad terbaik mereka dengan berbagai alasan yang menurut saya terlalu komersil. Kita harapkan bahwa Copa America 2011 ini akan lebih semarak dibandingkan edisi-edisi sebelumnya.

Argentina akan menjadi tuan rumah. Mereka tentunya sangat berambisi untuk menjadi juara setelah sekian lama lepas dari genggaman. Sebagai tuan rumah Tim Tango pasti sangat diuntungkan. Terlepas dari "pertikaian laten" antara Sergio Batista dan orang paling berpengaruh dalam sepakbola negeri tersebut, Diego Maradona, Argentina sepertinya telah siap, salah satunya berbekal prestasi Messi yang gemilang sepanjang musim lalu.

Copa America memiliki keunikan tersendiri bahwa turnamen ini digilir. Conmebol memberikan kesempatan setiap negara anggota Conmebol untuk secara bergantian menjadi tuan rumah. Kecuali dalam situasi yang luar biasa, setiap negara tinggal menanti giliran saja untuk menjadi penyelenggara. Hingga saat ini, baru Uruguay yang selalu sukses menjadi juara ketika negara tersebut bertindak sebagai tuan rumah.

Sepakbola Amerika Latin itu penuh gairah, antusiasme, dan fenomena. Julukan 'The Phenomenon" sendiri bukan milik pemain lain dari luar daratan Amerika Selatan, tetapi milik Ronaldo Luis Nazario da Lima, seorang Brasil yang notabene adalah salah satu negara legendaris sepakbola dari Amerika Latin. Sepakbola Amerika Latin itu eksotis dan seksi, sama seksinya dengan para pendukung mereka yang sering menghiasi tribun stadion.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline