Lihat ke Halaman Asli

Aku dan Budaya Keluarga

Diperbarui: 6 September 2023   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Terlahir dari keluarga keturunan orang jawa, kakekku seorang guru seni beladiri dan menyukai musik tradisional. dan aku dengan ayah juga menyukai seni musik.

Ayahku hampir sama dengan kakek yang sifatnya keras, tapi dibalik kerasnya sifat seorang ayah, bukan karna jahat melainkan ingin mendidik anaknya supaya menjadi orang baik, disisi lain sifat keras seorang ayah juga ada kepedulian yang sangat tinggi terhadap keluarga, saudara, dan lingkungan. Hal ini membuat seorang ayah selalu berpesan "Jika kamu berbuat baik, maka kamu akan mendapatkan kebaikan".

Tak jarang seorang ayah menegur anak-anaknya, itu karna seorang ayah tidak ingin menghilangkan budaya yang sudah ada dari nenek moyangnya, salah satunya;

- Saat makan harus duduk dan tidak berbicara.
- Dilarang melangkahi orang yang lebih tua saat tiduran, karna itu sama dengan tidak sopan.
- Dan tidak diperbolehkan duduk atau tiduran didepan pintu
- Mengadakan acara selamatan dihari-hari tertentu misalnya malam jumat, malam 1 suro, malam kelahiran anak atau cucunya, dll
- Dan ketika kita membeli rumah baru, untuk pindah kerumah baru itu harus mengetahui terlebih dahulu keberadaan naga tahun, yang konon katanya dipercayai demi keselamatan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline