Parenting - Pasti kamu pernah memposting foto lucu atau cerita anak di media sosial dan merasa senang karena mendapat banyak like, bukan? Tapi, sudahkah kamu memikirkan apa yang bisa terjadi jika informasi atau foto anak jatuh ke tangan yang salah? Sebagai orangtua, kita harus sadar bahwa berbagi momen anak di media sosial bukan hanya soal kebahagiaan, tetapi juga soal melindungi privasi mereka. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang bahaya sharenting dan bagaimana cara aman membagikan momen anak tanpa mengorbankan privasi mereka!
Sharenting bisa membahayakan privasi dan keamanan anak. Orangtua perlu selektif dalam berbagi momen agar tidak merusak kenyamanan dan hak anak di dunia maya. -Tiyarman Gulo
Apa itu Sharenting dan Mengapa Kita Harus Waspada?
Sharenting adalah istilah yang mengacu pada kebiasaan orangtua yang membagikan foto atau informasi tentang anak mereka di media sosial. Meskipun tujuannya mungkin baik, seperti berbagi kebahagiaan atau mengabadikan momen spesial, ternyata sharenting bisa membawa risiko yang tak terduga. Sebelum kita terlanjur sering berbagi, mari kita pahami terlebih dahulu risiko-risiko yang bisa terjadi akibat kebiasaan ini.
Risiko yang Mengintai
a. Keamanan Data dan Privasi Anak
Dengan banyaknya data pribadi yang terungkap di media sosial, termasuk lokasi, sekolah, atau rutinitas anak, bisa saja informasi tersebut jatuh ke tangan yang salah. Misalnya, foto anak yang dibagikan secara terbuka bisa disalahgunakan atau diambil tanpa izin. Hal ini bisa mengancam keamanan mereka, terutama dalam kasus pencurian identitas atau eksploitasi.
b. Pengaruh Psikologis Jangka Panjang
Anak yang tumbuh besar dengan foto-fotonya tersebar di media sosial mungkin akan merasa tertekan saat dewasa, karena privasinya telah dilanggar tanpa persetujuannya. Meskipun orangtua mungkin merasa itu adalah momen yang menggemaskan, anak belum tentu merasa nyaman dengan eksposur tersebut ketika sudah cukup besar untuk mengerti konsekuensinya.
c. Bullying dan Stigma
Foto atau cerita yang diposting bisa menjadi sasaran bully di masa depan. Tidak jarang, anak-anak menjadi korban bullying akibat konten yang dibagikan orangtuanya tanpa berpikir panjang. Misalnya, foto-foto yang dianggap lucu atau ceria bisa disalahartikan oleh orang lain dan dijadikan bahan ejekan.
Bagaimana Memilih Momen yang Tepat untuk Dibagikan?
Tidak semua momen harus dibagikan, dan orangtua perlu lebih selektif dalam memilih apa yang akan diunggah ke media sosial. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
Keamanan dan Privasi : Jangan pernah membagikan informasi yang dapat mengungkap lokasi anak secara detail, seperti alamat rumah atau sekolah.
Momen yang Tepat : Pilihlah momen yang benar-benar memiliki nilai sentimental dan bukan hanya untuk mendapat perhatian. Misalnya, momen spesial seperti ulang tahun atau pencapaian penting anak.
Persetujuan Anak : Jika anak sudah cukup besar, ajak mereka berdiskusi apakah mereka merasa nyaman jika momen mereka dibagikan ke publik.
Tips Aman Berbagi Momen Anak Tanpa Merusak Privasi
Atur Pengaturan Privasi : Pastikan akun media sosial yang digunakan memiliki pengaturan privasi yang ketat. Hindari berbagi informasi atau foto secara publik. Gunakan fitur "Hanya Teman" atau "Privat" pada akun media sosial.
Fokus pada Momen, Bukan Identitas : Hindari membagikan detail pribadi anak seperti nama lengkap, sekolah, atau alamat. Lebih baik berbagi momen yang bersifat umum, misalnya foto keluarga tanpa menampilkan wajah anak terlalu jelas.