Lihat ke Halaman Asli

Tiyarman Gulo

SEO Specialist

Krisis Transportasi Publik di Pulau Nias

Diperbarui: 18 Januari 2025   04:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis Transportasi Publik di Pulau Nias | dok. pribadi

Halo Lokal - Pulau Nias, yang terkenal dengan pesona alam dan budaya khasnya, memiliki tantangan tersendiri dalam hal transportasi publik. Meskipun banyak perubahan yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir, permasalahan transportasi di Nias belum sepenuhnya teratasi.

Krisis transportasi publik di pulau ini masih menjadi isu yang mempengaruhi mobilitas masyarakat dan para wisatawan. Bagaimana awal mula transportasi di Nias berkembang, dan apa yang membuat beberapa moda transportasi yang dulu menjadi pilihan utama kini sudah tidak beroperasi lagi? Mari kita telusuri bersama.

Transportasi di Pulau Nias menghadapi krisis transportasi publik, dari kapal ferry yang pernah berjaya hingga inovasi angkutan online sebagai solusi baru. - Tiyarman Gulo

Transportasi di Pulau Nias

Pada masa lalu, transportasi di Pulau Nias bisa dibilang masih sangat terbatas. Jalan-jalan di pulau ini sebagian besar belum dipadatkan dan tidak dapat dilalui kendaraan besar.

Akses menuju daerah-daerah terpencil sangat sulit, dan sebagian besar penduduk hanya mengandalkan kendaraan roda dua atau berjalan kaki untuk beraktivitas sehari-hari.

Namun, seiring dengan berkembangnya infrastruktur, berbagai jenis transportasi mulai diperkenalkan. Bus kecil dan minibus menjadi andalan untuk menghubungkan beberapa kota di pulau ini.

Meski tidak sesempurna kota-kota besar di Indonesia, moda transportasi ini menawarkan kenyamanan bagi masyarakat yang ingin berpindah dari satu kota ke kota lain di Nias.

Kehadiran Kapal Ferry

Dari berbagai moda transportasi, kapal ferry menjadi salah satu pilihan utama bagi banyak orang yang ingin bepergian ke Pulau Nias. Seiring dengan semakin berkembangnya wisatawan yang datang ke pulau ini, kebutuhan akan transportasi laut yang aman dan cepat semakin meningkat.

Kapal ferry yang menghubungkan Nias dengan kota-kota besar di Sumatra, seperti Sibolga, masih sangat dibutuhkan. Masyarakat dan wisatawan mulai mengandalkan perjalanan menggunakan kapal ferry, yang tidak hanya mengangkut penumpang tetapi juga barang dan kendaraan. Keberadaan kapal ferry ini sangat membantu mobilitas di Nias, hingga menjadi satu-satunya jalur utama bagi sebagian besar orang.

Kapal ferry menjadi primadona, seiring berjalannya waktu, layanan ini mulai mengalami tantangan kualitas. Pembaruan armada yang lambat, kecelakaan yang terjadi, serta kondisi pelabuhan yang terbatas menyebabkan banyak orang beralih ke transportasi lain, seperti kehadiran Bandara Bhinaka, yang menyediakan moda transportasi udara.

Sebagian kapal ferry pun mulai tidak beroperasi lagi, dan akhirnya meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat yang pernah mengandalkannya. 

Krismon dan Kendala Lain yang Menyebabkan Krisis Transportasi Publik

Selain masalah infrastruktur, krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada akhir 1990-an turut memperburuk kondisi transportasi di Pulau Nias. Banyak perusahaan transportasi yang kesulitan bertahan, sehingga mempengaruhi kualitas layanan transportasi publik di pulau ini. Transportasi yang tadinya efisien, kini menjadi semakin langka dan sulit diakses oleh masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline