Lihat ke Halaman Asli

Tiyarman Gulo

SEO Specialist

Romantis Itu Gak Kenal Usia

Diperbarui: 10 Januari 2025   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Romantis Itu Gak Kenal Usia | sumber gambar: banyuwangi.viva.co.id

Love - Saat mendengar cerita tentang pasangan yang sudah berusia 47 tahun tapi masih tetap romantis, kita mungkin akan sedikit terkejut. Kok bisa sih, di usia yang sudah lebih dari setengah abad, mereka masih bisa berbagi momen manis seperti pasangan muda? Bayangkan saja, di pagi hari mereka masih sempat makan bersama, menikmati segarnya sega ponggol (nasi dengan lauk sambal, ikan, atau ayam), dan masih ada senyum yang penuh kasih sayang di wajah mereka. Padahal, pasangan ini sudah lebih dari puluhan tahun bersama. Lantas, apa sih yang membuat mereka tetap bisa menjaga kehangatan hubungan meski sudah usia "mbojo tua"?

Pasangan Mbojo usia 47 tahun tetap romantis dengan kebersamaan sederhana, seperti makan sega ponggol bersama, menunjukkan bahwa cinta tak kenal usia. - Tiyarman Gulo

Cinta Itu Tak Kenal Usia

Pertama-tama, kita harus paham dulu bahwa cinta itu bukan soal usia. Seiring berjalannya waktu, memang hubungan kita bisa mengalami pasang surut. Tetapi, justru dalam hubungan jangka panjang, akan banyak pelajaran dan kenangan yang bisa memperkuat ikatan itu. Mungkin awalnya, hubungan penuh dengan kekaguman dan gairah, tapi seiring bertambahnya waktu, cinta akan lebih terfokus pada pengertian, kenyamanan, dan kebersamaan.

Pasangan yang sudah berumur ini memberikan contoh nyata kalau cinta itu bisa terus tumbuh meskipun sudah tidak muda lagi. Mereka mungkin tidak lagi melakukan hal-hal seperti di awal pernikahan---berjalan-jalan santai berdua atau saling kirim bunga setiap hari. Tapi, mereka tahu bagaimana cara menjaga hubungan tetap hangat dan penuh perhatian.

Romantis Itu Bisa Sederhana

Buat banyak orang, romantisme mungkin identik dengan kejutan-kejutan besar, makan malam mewah, atau liburan ke luar negeri. Tapi, romantisme tidak selalu harus berwujud hal-hal yang besar dan mahal. Kadang, hal sederhana justru bisa membuat hubungan lebih bermakna. Misalnya, makan bersama di pagi hari, seperti pasangan Mbojo ini yang tetap menyempatkan diri untuk duduk bareng dan menikmati sega ponggol dengan penuh keceriaan. Itu menunjukkan bahwa meskipun sibuk dengan rutinitas, mereka masih bisa menemukan waktu untuk satu sama lain.

Saat usia semakin bertambah, kita semakin sadar bahwa waktu bersama pasangan adalah hal yang sangat berharga. Mungkin dulu kita sibuk dengan pekerjaan atau aktivitas lain, tapi sekarang yang lebih penting adalah kualitas kebersamaan. Hal sederhana seperti menghabiskan waktu makan bersama bisa jadi momen intim yang mempererat hubungan.

Kenapa Sega Ponggol Jadi Momen Romantis?

Apa yang membuat sega ponggol menjadi momen spesial bagi pasangan ini? Mungkin jawabannya terletak pada makna kebersamaan itu sendiri. Tidak ada yang mewah dari sega ponggol, hanya nasi dengan lauk yang sederhana, tapi yang membuatnya istimewa adalah bagaimana mereka menikmatinya bersama-sama. Seringkali, momen makan bersama justru menjadi kesempatan terbaik untuk berbincang, mengenang kenangan indah, atau bahkan hanya diam bersama menikmati suasana.

Apakah itu berarti kita harus ikut makan sega ponggol untuk bisa jadi romantis? Tentu saja tidak. Setiap pasangan memiliki cara tersendiri dalam menjaga kehangatan hubungan mereka. Bisa jadi, bagi pasangan lain, momen romantis mereka terjadi saat menonton film bersama di sore hari atau sekadar berjalan-jalan di taman. Yang penting adalah keinginan untuk tetap berbagi momen kecil yang membuat hubungan terasa lebih berarti.

Kunci Romantis di Usia 47: Menghargai dan Memahami

Sekarang, kita sampai pada inti dari semua ini: kunci untuk tetap romantis meski sudah berusia 47 tahun adalah saling menghargai dan memahami. Dalam hubungan jangka panjang, sudah pasti ada perbedaan pendapat dan tantangan. Tetapi, pasangan yang saling mendukung dan memahami satu sama lain akan lebih mudah menjaga keharmonisan. Mereka tahu kapan harus memberi ruang dan kapan harus mendekatkan diri.

Di usia yang tidak lagi muda, mereka sudah tahu betul cara berbagi perasaan, berbicara tanpa harus tersinggung, dan menciptakan kebahagiaan dalam kesederhanaan. Cinta yang tulus justru makin kuat saat kita bisa saling melengkapi dan menerima pasangan dengan segala kekurangannya.

Mengapa Hal Ini Bisa Menjadi Contoh Bagi Kita?

Apa yang bisa kita pelajari dari pasangan Mbojo yang sudah berusia 47 tahun ini? Ada banyak hal! Salah satunya adalah pentingnya menjaga kebersamaan dalam hubungan. Tidak peduli seberapa sibuk atau seberapa tua kita, waktu bersama pasangan tetaplah waktu yang berharga. Romantis tidak harus tentang kejutan besar atau hal-hal spektakuler, tetapi tentang kesederhanaan dan perhatian yang tulus. Cinta itu tak kenal usia. Jadi, jangan takut untuk terus menjaga hubunganmu tetap hangat dan penuh cinta, meski usia sudah tidak muda lagi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline