Money - Bagi para pemula yang baru terjun ke dunia investasi, terutama di pasar saham, pasti ada banyak hal yang masih membingungkan dan menantang. Dari sekian banyak strategi investasi, kadang kita merasa bingung mana yang harus diikuti. Salah satu istilah yang sering terdengar adalah "average down," atau membeli saham lebih banyak saat harga turun dengan harapan harga saham akan naik kembali. Namun, apakah strategi ini selalu efektif? Apakah kita harus melakukan itu jika kita baru memulai perjalanan investasi?
Artikel ini membahas strategi investasi pemula, termasuk tips average down, belajar dari senior, serta pentingnya riset dan pengelolaan risiko dalam berinvestasi. - Tiyarman Gulo
Apa Itu Average Down?
Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita bahas sedikit tentang apa itu strategi average down. Secara sederhana, average down adalah tindakan membeli saham lebih banyak saat harga saham yang kita pegang turun, dengan tujuan menurunkan harga beli rata-rata kita. Tujuan utamanya tentu agar saat harga saham naik kembali, kita bisa meraih keuntungan lebih besar.
Namun, meskipun terdengar mudah, strategi ini bisa sangat berisiko jika tidak dipahami dengan baik. Jika kita tidak benar-benar paham dengan kondisi emiten yang kita pegang, bisa jadi kita malah "terjebak" dalam kerugian yang lebih besar. Oleh karena itu, penting untuk memahami perusahaan atau emiten yang kita investasikan, bukan hanya sekadar mengikuti tren pasar.
Apakah Pemula Harus Average Down?
Bagi pemula, ada baiknya untuk berhati-hati dalam menerapkan strategi average down. Tentu, tidak ada yang salah dengan menambah posisi ketika harga saham yang kita beli turun, tetapi ini hanya boleh dilakukan jika kita memiliki pemahaman yang cukup tentang perusahaan tersebut dan yakin dengan prospek jangka panjangnya. Jika kita hanya ikut-ikutan tanpa memahami bisnis atau kondisi pasar, maka kita bisa terjebak dalam kerugian yang lebih dalam.
Sebagai pemula, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengedukasi diri. Jangan hanya mengandalkan informasi yang ada di luar, seperti tips atau rumor, karena bisa jadi itu bukan keputusan investasi yang bijak. Pelajari dasar-dasar analisis fundamental dan teknikal, serta cari tahu lebih banyak tentang perusahaan yang sahamnya ingin kita beli.
Belajar dari Pengalaman Para Senior
Ada banyak cara untuk belajar di dunia investasi. Salah satu cara yang efektif adalah dengan bergabung dalam komunitas investasi, seperti di platform Stockbit. Di sana, kita bisa belajar dari pengalaman para senior yang sudah berpengalaman. Banyak sekali investor yang dengan senang hati berbagi ilmu, memberikan saran, atau bahkan berdiskusi tentang saham-saham tertentu yang sedang hangat.
Sebagai pemula, kita memang harus belajar dari pengalaman orang lain. Tapi ingat, meskipun kita mendapat banyak ilmu dari senior, keputusan akhir tetap ada di tangan kita. Jangan hanya mengikuti apa yang dikatakan orang lain, pastikan untuk melakukan riset sendiri dan memahami risiko setiap keputusan investasi yang kita ambil.
Jangan All In, Lakukan Bertahap
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula adalah terburu-buru dan langsung melakukan all in atau menanamkan seluruh dana di satu saham. Ini sangat berisiko, terutama jika kita belum tahu betul bagaimana cara kerja pasar saham dan emiten yang kita pilih.
Alih-alih langsung menghabiskan semua dana di satu saham, lebih baik lakukan pembelian secara bertahap. Hal ini bisa mengurangi risiko kerugian besar jika saham yang kita beli ternyata mengalami penurunan. Dengan melakukan pembelian bertahap, kita memberi ruang untuk memantau pergerakan harga dan menyesuaikan strategi investasi kita jika perlu.
Mengelola Risiko
Di dunia investasi, risiko adalah hal yang tidak bisa dihindari. Semua investasi pasti memiliki risiko, baik itu saham, obligasi, atau reksa dana. Yang penting adalah bagaimana kita bisa mengelola risiko tersebut. Salah satu cara untuk mengelola risiko adalah dengan melakukan diversifikasi atau pembagian investasi ke berbagai jenis instrumen, sehingga jika satu jenis investasi merugi, kita masih memiliki aset lain yang bisa mendukung.
Selain itu, penting juga untuk memiliki rencana investasi yang jelas. Tentukan tujuan investasi kita, misalnya apakah kita berinvestasi untuk jangka panjang atau hanya untuk jangka pendek. Dengan memiliki rencana yang jelas, kita bisa lebih mudah menentukan saham mana yang akan dibeli, seberapa banyak dana yang akan diinvestasikan, dan kapan waktu yang tepat untuk menjual saham yang sudah dibeli.