Tiyarman Gulo - Di dunia kripto, nama Jupiter Exchange kini semakin bersinar, terutama setelah berhasil mengalahkan Uniswap, salah satu platform decentralized exchange (DEX) terbesar di ekosistem Ethereum, dalam hal volume transaksi harian.
Mungkin bagi banyak orang, ini terdengar mengejutkan. Pasalnya, Uniswap telah lama mendominasi pasar DEX. Namun, fakta bahwa Jupiter Exchange mampu melampaui volume transaksi Uniswap menunjukkan betapa cepatnya dinamika dalam ekosistem blockchain yang semakin berkembang.
Jadi, apa yang membuat Jupiter Exchange mampu menumbangkan Uniswap dalam volume transaksi? Ada dua faktor utama yang mempengaruhi lonjakan ini, dan keduanya sangat terkait dengan strategi cerdas yang dijalankan oleh Jupiter. Mari kita bahas lebih dalam.
"Jupiter Exchange mengalahkan Uniswap dalam volume transaksi berkat airdrop token JUP dan agregasi likuiditas yang efisien."
Airdrop Token JUP
Salah satu alasan utama mengapa volume transaksi di Jupiter Exchange melesat adalah karena peluncuran airdrop token JUP, yang merupakan token asli dari platform tersebut. Bagi banyak pengguna, airdrop adalah cara yang sangat menarik untuk mendapatkan token secara gratis. Bahkan, banyak yang menjadikan airdrop sebagai strategi untuk meningkatkan keuntungan tanpa perlu modal besar.
Pada saat airdrop token JUP diluncurkan, banyak pengguna yang berlomba-lomba melakukan transaksi di platform Jupiter Exchange untuk memenuhi syarat dan mendapatkan token WEN---token yang dibagikan sebagai bagian dari promosi. Token WEN ini memiliki nilai yang cukup besar, dengan rata-rata alokasi yang diterima setiap pengguna sekitar $100 atau 600.000 WEN.
Dengan harga yang terbilang signifikan, banyak pengguna yang aktif melakukan transaksi jual beli token WEN di Jupiter Exchange, yang pada gilirannya meningkatkan volume transaksi harian secara dramatis.
Selain itu, airdrop ini tidak hanya berlaku untuk token WEN saja. Pengguna yang sudah berinteraksi dengan Jupiter Exchange dalam enam bulan terakhir juga berkesempatan untuk mendapatkan alokasi token JUP, yang akan diluncurkan pada 31 Januari 2024. Antusiasme ini mendorong lebih banyak pengguna untuk berdatangan dan meningkatkan volume perdagangan di platform Jupiter.
Agregasi Likuiditas
Selain faktor airdrop, Jupiter Exchange juga memanfaatkan teknologi agregasi likuiditas yang menjadi salah satu keunggulannya dibandingkan DEX lain seperti Uniswap. Konsep agregasi likuiditas ini memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai DEX dalam satu platform yang sama. Ini membuat proses transaksi menjadi lebih efisien dan mudah, karena pengguna bisa mendapatkan harga terbaik dan memilih dari lebih banyak pasangan perdagangan tanpa perlu berpindah-pindah platform.
Dengan menawarkan efisiensi dan kemudahan seperti ini, Jupiter Exchange mampu menarik lebih banyak volume transaksi. Fitur ini juga memberikan keunggulan dalam hal likuiditas, yang artinya pengguna bisa melakukan transaksi dengan lebih cepat dan dengan slippage (perbedaan harga) yang lebih rendah. Keuntungan ini jelas menjadi daya tarik besar bagi trader yang ingin memaksimalkan pengalaman perdagangan mereka.
Volume Transaksi yang Mengagumkan
Pada puncaknya, Jupiter Exchange berhasil mencatatkan volume transaksi harian sebesar $510 juta, melampaui Uniswap yang tercatat di angka $457 juta dalam periode yang sama. Ini bukanlah pencapaian yang mudah, mengingat Uniswap adalah salah satu DEX terbesar di blockchain Ethereum, yang memiliki infrastruktur lebih matang dan jaringan pengguna yang lebih luas.