Tiyarman Gulo - Halo, teman-teman! Di era yang penuh ketidakpastian ini, tidak jarang kita merasa cemas, terutama terkait kondisi ekonomi yang semakin memburuk. Apakah kamu juga merasakannya? Jika iya, kamu tidak sendirian! Banyak orang mengalami hal yang sama. Namun, satu kebiasaan yang perlu kamu waspadai adalah doom spending.
"Doom spending adalah kebiasaan belanja berlebihan untuk mengatasi stres, yang dapat merugikan keuangan dan mental."
Apa Itu Doom Spending?
Doom spending adalah kebiasaan berbelanja berlebihan yang dilakukan sebagai cara untuk mengatasi stres, cemas, atau ketidakpastian yang dialami. Ketika perasaan cemas melanda, banyak dari kita cenderung berbelanja sebagai bentuk pelarian. Sederhananya, kita merasa bahwa dengan membeli sesuatu, kita bisa mendapatkan kebahagiaan sesaat atau mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi.
Namun, berbelanja tidak selalu menjadi solusi yang baik. Setelah beberapa waktu, kamu mungkin akan merasakan dampak negatif dari kebiasaan ini, seperti rasa bersalah, penyesalan, dan tentunya, dampak finansial yang kurang menyenangkan.
Tanda-Tanda Kamu Sedang Doom Spending
Cobalah untuk introspeksi sejenak. Setelah berbelanja, bagaimana perasaanmu? Berikut adalah beberapa tanda bahwa kamu mungkin sedang terjebak dalam doom spending:
Kamu membeli barang hanya karena ingin, bukan karena benar-benar membutuhkannya.
Setelah berbelanja, muncul rasa penyesalan yang mendalam, terutama ketika melihat saldo rekeningmu.
Setiap kali stres atau cemas, kamu langsung merasa perlu berbelanja untuk merasa lebih baik.
Kamu membeli barang mahal atau brand tertentu hanya untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain, bukan karena kamu benar-benar menyukainya.
Dampak Doom Spending
Jika tidak segera ditangani, doom spending bisa berdampak serius pada kondisi keuanganmu. Berikut beberapa konsekuensi yang mungkin kamu alami: