Lihat ke Halaman Asli

Tiyarman Gulo

SEO Specialist

Dampak Pelemahan Rupiah dan Strategi Menghadapinya

Diperbarui: 22 Juni 2024   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak Pelemahan Rupiah dan Strategi Menghadapinya | bisnis.tempo.co

Pada tanggal 21 Juni 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mencapai titik terendahnya dalam beberapa tahun terakhir, yakni mencapai Rp16.475 per dolar AS. Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi perekonomian Indonesia, terutama bagi pelaku usaha yang merasakan dampaknya secara langsung. Dalam konteks ini, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menyuarakan keprihatinannya dan mengajukan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah dan otoritas moneter untuk menghadapi kondisi ini dengan strategis.

Latar Belakang Pelemahan Rupiah

Pelemahan nilai tukar rupiah tidak hanya mempengaruhi pasar keuangan, tetapi juga memiliki dampak yang luas terhadap perekonomian nasional. Rupiah yang melemah bisa memicu inflasi, membuat biaya impor lebih tinggi, dan mengurangi daya beli masyarakat. Hal ini menuntut respons cepat dan tepat dari berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah dan Bank Indonesia.

Analisis Kondisi Terkini

Menurut Anggawira, Sekretaris Jenderal HIPMI, pelemahan rupiah ke level Rp16.475 per dolar AS adalah yang terendah sejak April 2020. Hal ini menunjukkan adanya tekanan yang signifikan terhadap mata uang Indonesia dalam beberapa periode terakhir. Fenomena serupa juga terjadi pada beberapa mata uang di kawasan Asia, meskipun dengan variabilitas yang berbeda-beda.

Dampak Pelemahan Rupiah

1. Dampak terhadap Pelaku Usaha

Pelaku usaha, terutama di sektor perdagangan dan industri, akan merasakan dampak langsung dari pelemahan rupiah. Biaya produksi yang meningkat akibat kenaikan harga impor dapat mengurangi profitabilitas perusahaan. Ini juga dapat mengganggu perencanaan bisnis jangka panjang dan menghambat investasi dalam negeri.

2. Dampak terhadap Inflasi dan Daya Beli Masyarakat

Pelemahan rupiah dapat berkontribusi pada kenaikan inflasi karena biaya impor yang lebih tinggi. Hal ini berpotensi mereduksi daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok dengan pendapatan terbatas. Kondisi ini memerlukan langkah-langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

3. Dampak terhadap Stabilitas Ekonomi Makro

Stabilitas nilai tukar rupiah mempengaruhi stabilitas ekonomi makro secara keseluruhan. Turbulensi dalam nilai tukar dapat menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan dan mengganggu iklim investasi. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar sangat penting bagi keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Rekomendasi HIPMI untuk Mengatasi Pelemahan Rupiah

HIPMI mengajukan tujuh rekomendasi strategis kepada pemerintah dan Bank Indonesia dalam menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah:

1. Perkuat Cadangan Devisa

Memperkuat cadangan devisa merupakan langkah krusial untuk memberikan bantalan ekonomi yang cukup dalam menghadapi gejolak nilai tukar. Bank Indonesia perlu memanfaatkan berbagai instrumen kebijakan untuk memperkuat cadangan devisa secara berkelanjutan.

2. Fasilitasi Ekspor UMKM

Memberikan dukungan yang lebih besar kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan pasar ekspor dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan pendapatan devisi negara. Dukungan ini dapat berupa pelatihan, informasi pasar, dan kemudahan akses terhadap pembiayaan ekspor.

3. Stabilkan Inflasi

Stabilitas inflasi harus dijaga agar tidak merusak daya beli masyarakat. Koordinasi yang baik antara pemerintah dan Bank Indonesia dalam merumuskan kebijakan moneter dan fiskal diperlukan untuk menjaga inflasi pada tingkat yang dapat diterima.

4. Perkuat Industri Dalam Negeri

Penguatan industri dalam negeri melalui insentif dan kebijakan pro-pertumbuhan merupakan langkah strategis dalam meningkatkan daya saing sektor manufaktur. Pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas tenaga kerja, dan kemudahan berbisnis perlu menjadi fokus dalam mendukung pertumbuhan industri dalam negeri.

5. Promosikan Investasi Asing

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline