Lihat ke Halaman Asli

Tiyarman Gulo

SEO Specialist

Pariwisata Halal di Indonesia dapat Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

Diperbarui: 19 Juni 2024   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pariwisata Halal di Indonesia dapat Mendukung Pertumbuhan Ekonomi | unair.ac.id

Industri pariwisata halal semakin menjadi sorotan utama di Indonesia, sebuah negara dengan populasi yang mayoritas beragama Islam dan luas wilayah yang mencakup gugusan pulau terluas di dunia. 

Pada tahun 2024, setelah melewati masa-masa sulit pasca pandemi Covid-19, sektor pariwisata halal mengalami perkembangan yang signifikan sebagai salah satu sektor yang mampu memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi, peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), dan perolehan devisa negara. 

Fokus utama artikel ini adalah menganalisis peran serta potensi pariwisata halal, khususnya di Provinsi Jawa Timur, serta kebijakan dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangannya.

Perkembangan Pariwisata Halal di Indonesia

Indonesia, dengan luas daratan mencapai 1.916.862,20 juta km2 dan terdiri dari 16.056 pulau, memiliki potensi luar biasa sebagai destinasi pariwisata. Dengan populasi mencapai lebih dari 278 juta jiwa, mayoritas penduduknya adalah Muslim. 

Hal ini menjadi dasar kuat untuk mengembangkan pariwisata halal sebagai bagian integral dari strategi ekonomi nasional. Pariwisata tidak hanya berperan sebagai generator devisa negara tetapi juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan masyarakat lokal di sekitar destinasi wisata, dan meningkatkan investasi infrastruktur.

Kontribusi Pariwisata Halal terhadap Ekonomi Indonesia

Pengembangan industri pariwisata halal memberikan dampak positif yang signifikan pada berbagai sektor terkait. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan Muslim yang mengunjungi Indonesia setiap tahunnya, terjadi pula peningkatan permintaan untuk layanan pariwisata yang ramah syariah, seperti akomodasi yang memenuhi standar halal, makanan dan minuman yang sesuai dengan prinsip halal, serta aktivitas rekreasi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Hal ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata halal global.

Faktor Pendorong Pariwisata Halal di Jawa Timur

Sebagai salah satu provinsi dengan potensi pariwisata halal yang besar, Jawa Timur menawarkan berbagai atraksi wisata yang menarik baik dari segi alam maupun budaya. 

Provinsi ini memiliki banyak destinasi wisata yang ramah bagi wisatawan Muslim, termasuk kota-kota seperti Malang, Batu, dan Surabaya yang menawarkan beragam pengalaman wisata halal. 

Selain itu, kebijakan pemerintah daerah yang mendukung pengembangan pariwisata halal, seperti sertifikasi usaha pariwisata halal oleh Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI) dan investasi dalam infrastruktur pariwisata, turut berperan dalam mengangkat potensi pariwisata halal di Jawa Timur.

Tantangan dalam Pengembangan Pariwisata Halal

Meskipun potensinya besar, pengembangan pariwisata halal di Jawa Timur masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kurangnya infrastruktur yang memadai, termasuk akses transportasi yang mudah dan fasilitas akomodasi yang sesuai standar halal. 

Selain itu, perlu ditingkatkan lagi kualitas layanan dan promosi pariwisata halal untuk menarik lebih banyak wisatawan Muslim baik dari dalam maupun luar negeri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline