Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, memiliki peran penting dalam perekonomian negara. Belakangan ini, perkembangan digitalisasi ekonomi telah menjadi sorotan utama dalam mendorong Jakarta menuju status sebagai kota global (Global City). Dalam sebuah acara baru-baru ini, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, menyoroti peran digitalisasi dalam meningkatkan daya saing ekonomi Jakarta.
Dalam pandangan Arlyana, digitalisasi ekonomi merupakan kunci bagi Jakarta untuk menjadi kota global yang tangguh dan berdaya saing tinggi. Meskipun kondisi ekonomi global masih penuh ketidakpastian, Jakarta telah menunjukkan ketangguhannya dengan pertumbuhan ekonomi yang tetap stabil, mencapai angka 4,78% pada kuartal pertama tahun 2024. Hal ini menandakan bahwa meskipun terdapat tantangan global yang signifikan, Jakarta mampu bertahan dan bahkan terus tumbuh.
Salah satu indikator penting dari digitalisasi ekonomi adalah pertumbuhan transaksi non-tunai, yang semakin meningkat pesat di Jakarta. Misalnya, transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah mencapai angka 462,5 juta selama tahun 2024. Angka ini menunjukkan adopsi yang meningkat dari teknologi pembayaran digital di kalangan penduduk Jakarta.
Dukungan pemerintah daerah, baik dalam hal kebijakan maupun infrastruktur, juga menjadi faktor kunci dalam mempercepat digitalisasi ekonomi Jakarta. Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) saat ini telah mencapai angka 98,3%, mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendorong pembayaran digital di tingkat lokal. Dengan demikian, tidak hanya sektor swasta yang terlibat dalam digitalisasi, tetapi juga sektor publik telah berkontribusi secara signifikan dalam transformasi digital ekonomi.
Namun, peran digitalisasi ekonomi tidak hanya terbatas pada infrastruktur dan teknologi. Inovasi juga menjadi faktor penting dalam mendorong Jakarta menuju kota global. Jakarta Kreatif Festival (JaKreatiFest) 2024 merupakan salah satu wujud dari upaya tersebut. Dengan tema "inovasi Jakarta menuju kota global", JaKreatiFest bertujuan untuk mempromosikan inovasi dalam berbagai aspek kehidupan di Jakarta, mulai dari sektor bisnis hingga kebudayaan.
Tidak hanya mempromosikan inovasi, JaKreatiFest juga menekankan pentingnya konsistensi dan sinergi dalam mencapai visi Jakarta sebagai kota global. Melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Jakarta diharapkan dapat menjadi pusat perdagangan, jasa, dan keuangan yang berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional.
Sebagai langkah lanjutan, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait perlu terus mendorong adopsi teknologi digital di semua sektor ekonomi. Selain itu, perlunya pembangunan infrastruktur digital yang memadai juga harus menjadi prioritas, sehingga semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari digitalisasi ekonomi ini.
Dengan digitalisasi ekonomi yang semakin berkembang, Jakarta memiliki peluang besar untuk menjelma menjadi kota global yang modern dan berdaya saing. Namun, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan komitmen dan kerja sama dari semua pihak untuk terus mendorong inovasi dan digitalisasi dalam berbagai aspek kehidupan di Jakarta.
Dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, digitalisasi ekonomi bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sudah menjadi kebutuhan yang mendesak bagi Jakarta, serta seluruh kota dan negara di dunia. Dengan memanfaatkan potensi digitalisasi dengan baik, Jakarta dapat memperkuat posisinya sebagai kota global yang modern, dinamis, dan berdaya saing tinggi di tingkat internasional.
Melalui upaya bersama dan komitmen yang kuat, Jakarta akan mampu menghadapi berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mewujudkan visi menjadi kota global yang diidamkan oleh semua pihak.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H