Melihat kesuksesan manga populer tersebut, para penggemar sudah tidak sabar menunggu adaptasi manganya. Namun, tidak semua adaptasi manga sesukses manga. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa alasan, seperti kualitas animasi yang buruk, alur cerita yang hambar, dan adaptasi yang bias.
Beberapa anime di bawah ini sempat disebut gagal, namun sekuelnya berhasil menyelamatkan. Apa serial anime yang lebih di-reboot daripada anime pertama? Dilansir dari CBR, yuk simak informasinya.
Baca Juga : Kazakhstan Bersiap Legalkan Mekanisme Mengubah Cryptocurrency Jadi Uang Tunai
1. Devilman
Setan sering dianggap aneh, tidak jelas, dan terlalu menakutkan. Makanya banyak yang ketinggalan. Juga, visualnya tidak modern dan terlihat membosankan.
Namun, reboot menawarkan sesuatu yang segar dan elegan, sehingga penonton akan lebih tertarik dan terbuka untuk mengikuti seri klasik. Karena itu, Devilman Crybaby jelas merupakan penyelamat dari seri Devilman asli.
2. Fullmetal Alchemist - Fullmetal Alchemist: Brotherhood
Sayang sekali Fullmetal Alchemist harus dicap sebagai anime yang mengecewakan. Setengah dari anime ini adalah non-canon karena manganya masih berjalan.
Untungnya, dengan dirilisnya Fullmetal Alchemist: Brotherhood, anime ini telah di-reboot dan diterima dengan baik oleh para penggemar. Cerita Brotherhood lebih solid, dengan ending terbaik dari semua serial anime original.
Baca Juga : Crypto Meningkat di Afrika, Ghana Segera Mengikuti Kenya dan Nigeria dalam Adopsi Crypto
3. Hellsing -- Hellsing Ultimate
Hellsing memiliki nasib yang sama dengan Fullmetal Alchemist, dengan manga masih berjalan pada saat rilis anime. Tidak ada gunanya adaptasi animasi karena dia harus membuat kesimpulan sendiri tentang alur cerita. Namun, ini mengecewakan penggemar karena dianggap sebagai penyimpangan dari seri manga.
Namun, ketika Hellsing Ultimate dirilis, para penggemar menyambutnya. Fans lebih sering merekomendasikan anime reboot daripada anime aslinya.
4. Fate/Stay Night
Destiny adalah serial anime paling terkenal. Sayangnya, karena minimnya anggaran, animasi tersebut mengalami penurunan kualitas hingga mengecewakan penonton.