Lihat ke Halaman Asli

Tiyara27

Mahasiswi Magister Program Studi Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga

5 Kemampuan dalam Mempelajari Bahasa Arab

Diperbarui: 7 Juli 2024   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang pakar linguistik Arab Ibnu Jinni, dalam kitab fenomenalnya "al-Khashaish" mendefenisikan bahasa sebagai bunyi yang diungkapkan oleh sekelompok orang atau masyarakat untuk menyampaikan maksudnya. 

Bahasa didefenisikan juga sebagai sebuah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri. Dari dua defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang digunakan oleh suatu kelompok masyarakat.

Seiring perkembangan zaman, tentunya manusia tidak lagi bisa hanya menguasai satu bahasa (monolingual), dalam kehidupannya. Manusia zaman sekarang dituntut untuk menjadi penutur dengan sekurang-kurangnya menguasai dua bahasa (bilingual), atau bahkan lebih dari dua bahasa (multilingual)

Sehingga sekarang banyak sekolah yang menambahkan mata pelajaran bahasa asing di sekolah, seperti bahasa inggris, bahasa Mandarin, bahasa Arab dan lain sebagainya. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang memiliki penutur terbanyak di dunia.

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa resmi yang dapat digunakan dalam sidang PBB (perserikatan bangsa-bangsa). Dilangsir dari detikedu, salah satu alasan bahasa Arab menjadi bahasa resmi PBB adalah karena bahasa Arab merupakan bahasa resmi yang digunakan oleh 22 negara yang tergabung dalam liga Arab.

Bahasa Arab banyak dipelajari karena beberapa alasan seperti agama, pendidikan, ekonomi, dan urusan diplomatik (politik). Bahasa Arab dipelajari karena alasan agama seperti untuk memahami isi kandungan al-qur'an dan hadits yang mana keduanya berbahasa Arab, keduanya merupakan landasan hukum utama dan pedoman hidup bagi umat Islam khususnya dan umat manusia umumnya.

Alasan lain yang mendasari seseorang untuk mempelajari bahasa Arab karena untuk pendidikan. Sebagaimana kita ketahui Islam pernah mencapai puncak keemasannya (golden age) pada masa dinasti Abbasiyah yang berdiri selama 500 tahun. Pada masa itu banyak lahir ilmuwan-ilmuwan muslim dan mengarang berbagai buku atau kitab dari berbagai bidang keilmuwan. 

Dalam bidang kimia ada Jabir Ibnu Hayyan yang dijuluki sebagai bapak kimia, pada bidang kedokteran modern ada Ibnu Sina dengan buku fenomenalnya "al-Qonun Fii at-Tibb", dan dalam bidang matematika ada al-Khawarizmi, merupakan penemu aljabar, serta masih banyak ilmuwan-ilmuwan masyhur lainnya.

Tidak diragukan lagi bahwa negara-negara Arab merupakan penghasil minyak bumi terbesar di dunia, pendapatan negara terbesar didapat dari hasil minyak buminya. Sehingga banyak yang mempelajari bahasa Arab karena urusan ekonomi dan diplomatik. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, ada beberapa kemampuan yang harus dipelajari seseorang dalam mempelajari bahasa Arab. 

Ada lima kemampuan (maharat) dalam mempelajari bahasa Arab yaitu, maharat istima' (kemampuan mendengarkan), maharat kalam (kemampuan berbicara), maharat qira'ah (kemampuan membaca), maharat kitabah (kemampuan menulis), dan maharat tsaqofah (kemampuan berbudaya).

Maharat istima' (kemampuan mendengarkan) merupakan tingkatan pertama yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa Arab. Pembelajar bahasa Arab harus mampu mendengarkan dan menyimak percakapan dan sesuatu hal yang diucapkan atau dilafadzkan dalam bahasa Arab, untuk memahami maksud yang disampaikan. Pada tingkatan kedua, pembelajar bahasa Arab mesti mempelajari dan memiliki kemampuan berbicara dalam bahasa Arab, terlepas dari kebenaran gramatikal yang digunakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline