Lihat ke Halaman Asli

Berkaca dari Zaskia Gotix, Akankah Program Televisi Berbenah Diri?

Diperbarui: 25 Maret 2016   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber foto : kapanlagi.com"][/caption]Ramai berita tentang Zaskia Gotix yang dianggap melecehkan lambang negara saat mengisi salahsatu program acara yang menuai reaksi beragam dari kalangan masyarakat. Nasi sudah menjadi bubur, meski Zaskia sang pemilik goyang itik berkilah bahwa dia tidak sengaja dan keterbatasan dalam dirinya mengenai pengetahuan tapi tetap saja tidak akan mengubah pelaporan yang kini sedang diproses di kepolisian.

Bagaimana kronologis kasus Zaskia Gotix? Jika, kita melihat kejadian tersebut saat program acara “Dahsyat” yang dipandu Deny Cagur, Ayu Dewi dan Raffi Ahmad kemudian mendatangi salahsatu program acara “Cecepy” masuk ke dalam segmen “Cerdas Cermat” dimana Deny sebagai host mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab Trio Cecepy (Zaskia Gotix,Ayu Ting Ting dan Julia Perez) diantaranya pertanyaan mengenai "Kapan proklamasi dikumandangkan" dan "Lambang dari sila ke 5 dalam Pancasila".

Jawaban Zaskia yang akhirnya menjadi senjata boomerang bagi dirinya sendiri. Kalau saya lihat dia awalnya sudah tau jawabannya tanggal 17 Agustus karena dari kertas yang diberikan untuk mengisi jawaban terlihat tulisan 17 Agustus tetapi dia coret lalu ditulis 32 Agustus. Untuk jawaban “bebek nunging” yang dikatakan sebagai jawaban spontanitas rasanya tidak pantas karena pertanyaan tersebut tidak harus dijawab dengan candaan.

Gimmick yang kini sering digunakan dalam program acara

Program acara televisi yang saya lihat saat ini sering membuat sebuah gimmick dengan tujuan menarik perhatian pemirsa. Walaupun kadang sering diluar konten program acara tersebut. Entah hanya mengejar rating atau kehabisan ide. Jika kita lihat seperti program Dahsyat ini awalnya program musik tapi melebar lebih ke acara infotainment hingga konten acara musik sekian persen ada dalam program ini.   

Untuk kasus ini, Deny Cagur selaku host menyebutkan bahwa memang trio cecepy tidak diberitahu jenis pertanyaan seperti apa, jadi memang ditanyakan untuk menguji wawasan mereka. Maka, jawaban yang keluar memang hasil pemikiran mereka dan karena ini tayang secara langsung maka tidak bisa di-cut jika ada suatu kesalahan. 

Pelaku industri hiburan belajar dari Zaskia Gotix

Peristiwa ini juga teguran bagi pelaku industri hiburan terutama public figure untuk lebih memperhatikan apa yang harus ditampilkan dalam pertelevisian. Bercanda juga ada batasnya. Dan tentunya sebagai public figure harus lebih “aware” karena jutaan pasang mata penonton melihat, mengidolakan bahkan meniru idola mereka. Meski Zaskia Gotix tidak ada niat untuk menghina ataupun melecehkan pancasila tetapi sebagai public figure ada konsekuensi yang harus dibayar dalam setiap tindakan yang dilakukan.

Saatnya program televisi berbenah diri

Sebagai penonton, saya sendiri lelah melihat beberapa program televisi yang kini keluar dari konten acara yang disuguhkan. Begitu banyak  program variety show, talk show, reality show tetapi sayangnya kita sebagai penonton bukan diberikan suatu program yang menghibur tetapi seperti “dibodohi” karena isi program tersebut kosong.  

Banyak program acara yang dianggap menyalahi aturan ditegur oleh KPI. Tapi, sayangnya beberapa “program” tetap membandel. Teguran hanya teguran hingga program acara tak bisa berkutik saat KPI meminta untuk menghentikan tayangan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline