Menteri Pendidikan Nadiem Makarim sempat mengatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp 2,4 triliun melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik pendidikan untuk membeli 240.000 laptop produk dalam negeri. hal ini menjadi sorotan masyarakat, pasalnya harga laptop yang dinilai terlalu mahal. Laptop 10 juta ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:
- Tipe prosesor core: 2, frekuensi: 1,1 GHz, Cache 1M
- Memori standar terpasang : 4 GB DDR4
- Hard drive : 32GBUSB
- Port : dilengkapi USB 3.0
- Networking : WLAN adapter (IEEE 802.11ac/b/g/n)
- Tipe grafis : HD integrated
- Audio : integrated
- Monitor : 11 inci LED
- Daya/power : maksimum 50 watt
- Operating system Chrome OS
- Device management : ready to activated chrome education upgrade (harus diaktivisi setelah penyedia ditetapkan sebagai pemenang)
- Masa garansi : 1 tahun.
Proyek pembuatan laptop Merah Putih ini merupakan lanjutan dari proyek Tablet Diktiedu yang sudah dihasilkan tahun lalu. Di mana, tahun ini sudah didistribusikan kepada pelajar di wilayah 3 T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal).
Dengan adanya subsidi berupa alat bantu sekolah/alat bantu penunjang TIK seperti diatas saya sebagai seorang pelajar sangat sangat mengapresiasi. Dengan adanya subsidi laptop merah putih karya anak negri ini, diharap pendidikan di Indonesia dapat dipermudah di masa pandemik ini. kegiatan yang serba online serba digital, membutuhkan alat yang dimana sekarang sudah dibilang cukup mahal bagi masyarakat bawah untuk memilikinya. ini adalah langkah yang positif untuk menggerakkan semanggat anak muda para pelajar maupun guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negri tercinta ini. SALAM MERAH PUTIH!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H