Lihat ke Halaman Asli

Mengejar Debt Koletor Bank Mega

Diperbarui: 15 Desember 2020   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Selamat Siang, Selamat makan siang.

Kali ini saya terpaksa menulis disini karena dari pihak BANK MEGA maupun pihak ketiga alias DEBT KOLEKTOR nya tidak ada itikad baik sama sekali.

Singkat cerita, saya dihubungi oleh Vino G. yang mengaku sebagai DEBT KOLEKTOR BANK MEGA dengan nomor telepon +62877 7518 9717 yang menagih pembayaran saya sekaligus menawarkan diskon pelunasan untuk dua kartu kredit saya.

dok. pribadi

dok. pribadi

akhirnya saya mengiyakan karena memang saya juga berniat menutup 2 cc tersebut.

setelah saya mengiyakan, sepanjang hari itu gak pagi siang sore malam gak peduli saya lagi buang air besar, mandi, makan, kerja, si Vino ini meneror terus menerus minta langsung ditransfer, bahkan sampai diancam ancam kasih tenggat waktu lah (khas nya Debkol yg gak beradab) dan saya juga jadi jengkel karena pekerjaan saya menuntut konsentrasi tinggi, salah sedikit tangan orang bisa saya potong. saya udah kasih penjelasan saya akan bayar setelah selesai kerja, jadi tolong jangan WA atau telepon saya melulu.

dok. pribadi

dok. pribadi

malamnya tanggal 01 Desember 2020, saya bayar sesuai dengan nominal yang disebutkan si Vino melalui bank transfer, kemudian saya minta bukti surat lunas. dia janji akan email secepatnya, yaudah saya gak gubris lagi.

dok. pribadi

Anehnya, tanggal 03 Desember 2020 saya di WA oleh orang yang mengaku DEBT KOLEKTOR BANK MEGA juga dengan nama BUDI +62821 1018 5564. Dia bilang kalo dia bawa surat tagihan atas nama sy, ya sy bilang kalo udah bayar tgl 01 Desember ditangani oleh si Vino ini. Tapi Budi ngotot sy belum lunas karena memang sy belum pegang surat lunas, Cuma ada bukti transfer. Disini jelas sy marah, sy bingung ini para DEBKOL nggak bisa kerja apa gimana? Apa data nasabah nggak kalian update atau gimana??

dok. pribadi

dok. pribadi

dok. pribadi

Sy kasih nomor Vino ke Budi, tetep aja si Budi ngeyel. Akhirnya daripada sy motong tangan orang, si Budi ini sy blok, dan sy nanya ke Vino. Vino jawabnya cuma mancla mencle gajelas, bilang sy suruh sabar tunggu surat lunas lagi diproses, karena katanya nasabah banyak gak cuma sy doang.

dok. pribadi

dok. pribadi

Hello??!! Sy juga tau nasabah gak cuma sy doang, trus masalah sy gitu?! Lah itu kan kerjaan dia, mau nasabah banyak dikit ya tugas dia buat bikin surat lunas, nasabah udah bayar kewajibannya, sekarang minta hal nyangak dikasih-kasih.

NAGIHNYA AJA MEMBABI BUTA, GILIRAN UDAH DIBAYAR PADA MELEMPEM KAYAK KERUPUK DISIRAM AIR.

dok. pribadi

dok. pribadi

Dan setelah itu, si Vino ini sy WA sy TELEPON SAMA SEKALI NGGAK DIGUBRIS.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline