Lihat ke Halaman Asli

Seller Bukalapak Tidak (Perlu) Sekolah

Diperbarui: 1 Februari 2016   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak kenal dengan BUKALAPAK?

Salah satu market Online besar di Indonesia, kompetitor TOKOPEDIA dkk.

Hanya saja sebagai Online Shop yang punya nama, BUKALAPAK tidak cermat dalam menanggapi complain customer, sangat berbeda dengan kesigapan mereka dalam menjalankan strategi marketing.

Seperti promo MAGIC yang berlangsung pada akhir Januari sampai awal Februari tahun ini, BUKALAPAK sangat pintar dalam menjaring konsumen, karena seperti kita semua ketahui bahwa akhir-awal bulan adalah hari gajian karyawan. Saya sendiri melihat iklan BUKALAPAK MAGIC pada hari Selasa pagi yang bertepatan dengan turunnya gaji bulanan, sehingga saya langsung membuka website BAKALAPAK yang seketika down karena banyaknya user yang mengakses. Sungguh jitu promosi BUKALAPAK.

Bermula dari kebutuhan saya membeli beberapa alat olahraga untuk di rumah dan (mungkin) jodoh dengan BLMAGIC, saya memesan matras yoga dari SELLER SURABAYA an TIRTAYADI LESSOUVENIRS. Selain matras, saya juga memesan beberapa alat olahraga lain dari seller berbeda.

Saya tidak mempunyai feeling apa apa dengan seller ini, namun ketika barang tiba di kantor saya sangat kecewa. matras hanya dibungkus dengan satu lapis plastik hitam dan diikat. logikanya jika barang tidak di packing dengan baik, dan dikirim dari SURABAYA ke JAKARTA sudah jelas : RUSAK. Begitupun yang terjadi degan matras pesanan saya, penyok tak berbentuk akibat tertindih paket paket lain saat proses pengiriman.langsung saya complain di BUKALAPAK, dan jawaban dari SELLER TIRTAYADI sungguh MENGEJUTKAN.

 

 

Tidak cukup sampai disitu, TIRTAYADI juga mengirim sms kepada saya dengan bahasa yang "bagus" dan memerintahkan kepada saya untuk meretur barang hari itu juga. Dia menolak mengakui hanya packing barang dengan selapis plastik dan menyalahkan pihak ekspedisi atas rusaknya matras. 

 

bahkan TIRTAYADI menyebut saya J*AHANAM dan menuduh saya melakukan fitnah karena tidak ada bukti. ketika saya mengirim foto gambar matrasnya, dia berkata bahwa saya tidak mengerti ekspedisi

 

 

Saya juga seorang seller, dan saya sangat mengerti bagaimana packing yang aman tanpa harus menjadikan volume barang besar yang menyebabkan mahalnya ongkos kirim. Dan saya juga tahu bagaimana harus berkomunikasi dengan pembeli. Apakah tidak diperlukan sekolah/ pendidikan ahlak bagi seorang penjual? Pantaskah seorang SELLER BUKALAPAK berkata seperti itu kepada saya (pembeli)? Dimana sopan santun dan etika nya dalam berdagang? siapapun yang membaca diskusi di atas pasti beranggapan kalau SELLER TIRTAYADI TIDAK PERNAH mengenyam bangku sekolah, dikarenakan tidak ada etika dan tutur kata yang baik.

Sistem Jual Beli Online adalah Sistem Kepercayaan, dimana seorang Penjual yang tidak memiliki attitude yang baik akan jatuh reputasinya di mata para pelanggan dan calon pembeli. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline