Lihat ke Halaman Asli

Tivana Fachrian

Coupleblogger

Puisi | Kesakit-putauan Pujangga

Diperbarui: 12 Mei 2020   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: WallpaperAccess

Rasa sepi lambat laun kembali bergelut dalam gelanggang jiwa.
Lagu yang mana lagi yang harus kuputar,
wahai kelana;
lagu mana lagi yang harus kusuka?

Kutelan geloraku merayu dengan sepenuh buku,
sekarang kau adalah bayangan bicara yang meraba bilah tulang.
Kau adalah busung lapar yang melilit periuk garam.

Aku sudah tak kendali.
Aku begitu jenuh dengan bertudung-tudung saji yang manakala dibuka hidangku rindu lagi ...
dan lagi.
Sedemikian rupa.
Menangis dan marah telah kuperah kupecah.
Begitupun ketawa.

Cinta ... dan Cinta.
Kuharap tandangmu di kekatupan mataku saat ku sekelam itu.
Cinta ... Cinta ...
selalu laksana napas dalam khawatir;
berembus kencang dan sedikit sesak berkeliling dada.

Cinta ... kesakit-putauan pujangga.

---tiv firsta, 8:56 PM, Mei 11 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline