Presiden Jokowi sedang berpidato di televisi ketika saya lagi asyik menyaksikan Demian Aditya lewat youtube yang berhasil membuat terkaget kaget para juri America's Got Talent. Ternyata yang di tv itu siaran langsung upacara Hari Lahirnya Pancasila. Memang ahir ahir ini saya kurang memperhatikan tanggalan...he he he, dan benar kalau tidak karena terdengar dari tv (karena saya lagi asyik di youtube) mungkin saya tidak tahu kalau hari ini tanggal satu.
Beberapa hari sebelumnya saya mendapat kiriman rekaman video dari teman yang ternyata isinya ceramah salah satu penceramah kondang, Ustadz Drs. Alfian Tanjung, M. Pd. tadinya sih agak malas juga bukanya tapi karena waktunya lagi senggang ya ahirnya ditonton juga. Ada yang mengusik saya tentang isi ceramah sang penceramah yaitu pada menit ke 51.45 sampai menit 53.23. disitu dia tidak setuju dengan ditetapkannya hari Pancasila itu pada tanggal 1 juni dengan alasan yang dia kemukakan bahwa salah satunya ialah kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa itu ada diurutan kelima. Banyak yang dibahas terutama masalah PKI tapi saya hanya terfokus pada masalah penetapan 1 juni ini sebagai hari lahirnya Pancasila.
Nabi Besar Muhammad SAW diangkat menjadi Rosul pada saat berusia 40 thn dan sejak itulah beliau mengemban tugas sebagai Rosul hingga ahir hayat beliau. Umat muslim didunia meyakini bahwa beliau lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal dan merayakannya sebagai Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
Kenapa harus ke Rosul segala, ini karena yang dipermasalahkan adalah lahirnya, kapan mulai munculnya Muhammad? ya pada saat dia lahir itu yaitu 12 Rabiul Awal, kapan munculnya Pancasila ? ya pada saat dia disebut pertamakali didepan orang yang lagi sidang ngebahas apa yang akan dijadikan dasar negara yaitu pada saat pidato Bung Karno pada tanggal 1 juni 1945.
Apakah Muhammad begitu terlahir langsung jadi Rosul tentu tidak Beliau diangkat jadi Rosul 40 tahun kemudian dan namanya tetap Muhammad yang pada ahirnya menjadi Rosulullah Muhammad SAW. Apakah Pancasila begitu lahir langsung menjadi dasar negara tentu juga tidak karena kenyataannya Pancasila juga melalui proses selama beberapa tahun kemudian baru ditetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara RI.
Sekarang kalau sang penceramah mempunyai pemikiran bahwa tanggal lahir Pancasila bukan tanggal 1 juni melainkan tanggal 18 Agustus 1945 yaitu pada saat ditetapkan sebagai dasar negara maka saya tidak tahu apakah dia juga mempunyai pemikiran yang sama bahwa hari lahir Rosulullah Muhammad SAW bukan 12 Rabi'ul Awal -55H melainkan 40 thn setelahnya yaitu pada saat Beliau diangkat menjadi Rosul. Berarti Maulid bukan setiap tanggal 12 Rabi'ul Awal.
Mungkin ada yang beranggapan bahwa saya berlebihan dengan membandingkan kelahiran Rosul dengan kelahiran Pancasila itu tidak ada niat lain hanya sekedar menyangkut kata lahir yang dipermasalahkan dan hanya sebatas itu saja sebagai contoh yang sudah ada di masyarakat mungkin ada yang lain atau lebih pantas untuk diambil sebagai perbandingan yang luput dari pikiran saya mungkin itulah keterbatasan saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H