Gaziantep, kota di sebelah tenggara Turki, adalah kota kecil. Kota ini hanya punya satu mol besar tapi punya banyak taman dan museum. Jika kita hobi kongkow-kongkow di kafe, ada banyak kafe di Gaziantep. Kafe khusus pria pun ada tapi kafe khusus perempuan tidak ada. Di Gaziantep tidak ada gunung, hutan atau laut tapi ada kebun binatang yang konon merupakan salah satu kebun binatang terbesar di Eropa. Setelah dua tahun menetap disini, saya baru menyadari kecilnya kota ini jika dibandingkan dengan Jakarta. Tapi besar kecilnya kota tidak menentukan indah tidaknya kota tersebut. Walau Gaziantep kota kecil, ada banyak hal indah yang saya dapatkan disini. Salah satu keindahan yang sangat saya sukai adalah langit kota Gaziantep. Di musim panas, jika cuaca cerah tak berawan, udara panas tak terkira tapi langit biru menawan. [caption id="attachment_184059" align="aligncenter" width="386" caption="Langit di atas Ulu Cami"][/caption] Langit biru baru bisa dinikmati di musim semi dan musim panas. Jika musim gugur tiba, langit akan berubah kelabu dan tidak lagi menawan. Si langit biru inilah penghibur hati yang terbakar panasnya matahari musim panas. [caption id="attachment_184060" align="aligncenter" width="386" caption="Dari Musim Dingin ke Musim Semi"]
[/caption] Di musim dingin, jangan harap bisa memandang langit biru. Langit hanya punya satu warna: kelabu. Dingin pun makin menjadi. [caption id="attachment_184062" align="aligncenter" width="581" caption="Langit di Musim Dingin"]
[/caption] Yang membuat saya selalu penasaran adalah langit di saat matahari terbit atau terbenam. Peristiwanya memang sama setiap hari. Tapi, keindahan langitnya dapat berbeda dari hari ke hari. [caption id="attachment_184065" align="aligncenter" width="581" caption="Saat Matahari Terbit di Musim Dingin"]
[/caption] [caption id="attachment_184071" align="aligncenter" width="581" caption="Suasana di Sisi Timur Saat Matahari Terbenam di Sisi Barat"]
[/caption] Ah, saya jadi kangen kampung halaman. *Masih penasaran sama WPC, Weekly Photo Challenge X: Fine Art Photography
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H