Seorang anak lelaki, yang baru lulus sekolah menengah, gundah luar biasa.
Bukan oleh sebab putus cinta atau tak mampu melanjutkan studi, melainkan oleh karena orang tuanya yang selama ini menjadi sandaran hidup, tempat dirinya mengadu bila mana perlu mendadak memutuskan hubungan. Penyebabnya tiada lain, dari keinginan sang orang tua yang tak sudi diikuti oleh si anak.
Orang tuanya berkeinginan, si anak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan jurusan teknik atau kedokteran, namun sang anak bersikukuh untuk kuliah di jurusan ekonomi.
Akibatnya sungguh bukan main-main, orang tua yang kecewa tersebut, persis orang kesurupan meminta anak harapannya tersebut, untuk segera angkat kaki dari rumah, beserta mengembalikan seluruh biaya pendidikan yang telah dikeluarkan oleh sang orang tua dari sejak SD sampai SMA.
Sang anak tanpa pikir panjang, memilih opsi meninggalkan rumah, bekerja serabutan dan tetap kuliah di jurusan yang dikehendakinya. Mengenai biaya pendidikannya sejak SD hingga SMA tak diceritakan bagaimana kelanjutannya.
Di kasus lain, seorang anak perempuan, menuruti kemauan sang ibu yang menginginkannya kuliah di fakukltas kedokteran, dan sang anak berhasil masuk di perguruan tinggi untuk jurusan kedokteran gigi. Dengan semangat yang luar biasa, dalam masa empat tahun selesailah studi sang anak.
Namun, selepas kuliah dan harus melanjutkan ke ko assisten (KOAS) yang merupakan salah satu syarat untuk menjadi dokter praktek, sang anak mogok. Dengan enteng mengatakan, "Tugas dari ibu sudah saya tuntaskan, sekarang saya ingin melanjutkan hidup sesuai keinginan saya.".
Tak dijelaskan lebih lanjut bagaimana hubungan anak beranak tersebut berikutnya, namun yang pasti sejak saat itu sang anak mulai sibuk menjalankan usaha kue kecil-kecilannya yang dikelola dengan manajemen modern dan didukung teknologi informasi. Suatu kegiatan usaha yang digandrungi kaum muda masa kini.
Masih di kasus serupa, seorang anak perempuan, demi mengikuti keinginan orang tuanya untuk kuliah di jurusan ilmu hukum, menyelesaikan kuliahnya hingga strata dua.
Kemudian serta merta setelah selesai kuliah, ia ikut sekolah penerbangan di luar negeri dan melanjutkan karir sebagai penerbang. Alasannya sepele, dari kecil bercita-cita ingin menjadi pilot. Sang ayah hanya tercengang-cengang bagai orang hilang ingatan.
Orang Tua Vs Anak