Lihat ke Halaman Asli

Tito Adam

TERVERIFIKASI

Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Menghasilkan Untung Jutaan, Bertani Sayuran Hidroponik Jadi Solusi Alternatif Milenial

Diperbarui: 17 November 2021   02:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertani sayuran hidroponik bisa jadi solusi alternatif bagi kamu yang memiliki lahan terbatas. Sumber: Kompas.com/Jaka HB

Pada dasarnya bertani dan bercocok tanam bagi anak muda terkesan "old school", bahkan sudah dianggap tidak penting bagi pergaulan anak muda jaman now.

Di saat anak muda bahas skincare yang cocok untuk kulit, mana mungkin harus berpanas-panasan untuk tanam sayuran misalnya. Jelas sangat tidak cocok bagi kulit anak kekinian.

Apalagi di era modern saat ini, di perkotaan sudah sangat jarang lahan luas untuk bercocok tanam. Membuat kesan bertani dan menjadi petani hanya 'pantas' disematkan untuk pedesaan saja.

Tetapi ternyata orang yang memiliki pandangan tersebut juga sama "old school" dengan pemikirannya. Karena di era modern dan di perkotaan, bertani tidak harus secara horizontal tapi bisa dilakukan secara vertikal.

Solusinya adalah hidroponik, bertani dengan cara vertikal, tidak harus membutuhkan lahan yang luas bisa menghasilkan keuntungan mencapai jutaan rupiah.

Hidroponik juga bisa dianggap cara bertani dengan cara murah, mudah dan sederhana. Bahkan di beberapa daerah sudah melakukan hal serupa yang keuntungannya setara dengan pegawai kantoran.

Gimana tidak setara, jika keuntungan mencapai lebih dari UMR (Upah Minimum Regional) dengan modal yang cukup murah. Sehingga bertani hidroponik merupakan bisnis yang menggiurkan.

Dilansir dari laman Kontan, modal untuk pemula bisa mencapai 1,5 juta, itu tergantung model yang diinginkan. Semakin tinggi atau banyaknya tingkat, biayanya tentu akan semakin mahal dan tergantung jumlah pipa PVC yang terpakai. 

"Kalau untuk pemula, sekedar hobi dan memenuhi kebutuhan sayuran untuk dapur sendiri, bisa mulai dengan ukuran 1x4 meter. Bahkan bisa 1x2 meter dengan dibuat meninggi ke atas. Itu kira-kira untuk instalasi habis Rp 1,5 juta," kata Ginanjar Ibnu Tamimi, praktisi hidroponik 

Beda tempat, dilansir dari Antara, warga Kota Tangerang bisa menghasilkan keuntungan 5 juta rupiah per bulan dari mengubah atap rumahnya menjadi kebun hidroponik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline