Penantian membawa pulang Piala Thomas ke Indonesia setelah 19 tahun lamanya tidak pernah diraih Indonesia akhirnya terbayarkan. Terakhir kali Indonesia menjadi juara Thomas Cup pada tahun 2002.
Kemenangan Indonesia di final atas juara bertahan China ini terbilang keberuntungan. Mengingat banyak pemain unggulan pemain negeri tirai bambu itu tidak main.
Meski begitu, tim bulu tangkis China bukan tim baru di kejuaraan bulu tangkis dunia. Buktinya di pertandingan pertama, Ginting harus susah payah meraih kemenangannya.
Baca juga, "Pertandingan Pertama Final Lawan China, Ginting Menang Susah Payah Kalahkan Lu Guangzu"
Pertandingan ketiga menjadi pertandingan penentuan Indonesia di Final Thomas Cup 2021. Pertandingan ini mempertemukan Jonatan Christie dengan Li Shifeng.
Sebelumnya, Indonesia sudah unggul 2-0 atas tim lawan China. Kemenangan itu diraih Ginting dan pasangan ganda putra Indonesia Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto.
Berada di atas angin, Jojo menekan tim lawan sejak pertandingan baru dimulai. Bahkan Jojo sempat unggul jauh 6-0, sebelum Li Shifeng berhasil mengejar kedudukan hingga 8-6.
Interval awal set pertama pun pada akhirnya dimenangkan oleh Jojo. Di awal interval lanjutan, kedua pemain menunjukkan kemampuannya bermain bulu tangkis.
Saling menunjukkan teknik skill bermain, kedua pemain ini saling mengejar angka. Meski Jojo unggul di atas kertas berada di rating 7 dunia, tapi Li Shifeng cukup menyulitkan Jojo.
Beberapa kali Jojo harus jatuh bangun akibat smash-smash menyilang Li Shifeng. Tapi Jojo tidak mudah menyerah dengan mudah. Dia terus menekan tim lawan.