Lihat ke Halaman Asli

Tito Adam

TERVERIFIKASI

Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Viral Berita Pengakuan Mantan Pilot Israel Mengaku Militer dan Negaranya Jadi Teroris

Diperbarui: 19 Mei 2021   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yonatan Shapira Mantan Pilot AU Israel. Sumber: middle east monitor

Di tengah riuh konflik Israel-Palestina, kini berita online dan media sosial ramai dengan pengakuan mantan pilot Israel jika militer negaranya menjadi teroris. Hal itu disampaikannya kepada Anadolu News Agency.

Dilansir dari laman Middle East Monitor, Yonatan Shapira mengatakan, pemerintah dan tentara Israel sebagai "organisasi teroris" yang dijalankan oleh "penjahat perang".

"Saya menyadari selama intifada kedua apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang, yang meneror populasi jutaan orang Palestina. Ketika saya menyadarinya, saya memutuskan untuk tidak hanya pergi tetapi untuk mengajak pilot lain yang secara terbuka menolak untuk mengambil bagian dalam kejahatan ini." -Yonatan Shapira-

Saphira juga mengatakan, sebagai seorang anak yang tinggal di Israel, anda dibesarkan dalam pendidikan militeristik Zionis yang sangat kuat. Anda hampir tidak tahu apa-apa tentang Palestina, anda tidak tahu tentang Nakba 1948, anda tidak tahu tentang penindasan yang sedang berlangsung.

Sejak meninggalkan tentara Israel, Shapira telah melakukan kampanye yang mendorong anggota militer lainnya untuk tidak mematuhi perintah atasan mereka untuk menyerang warga Palestina.

Kampanye tersebut telah menyebabkan 27 pilot militer lainnya diberhentikan dari jabatan mereka di Angkatan Udara Israel sejak 2003.

Dalam sepekan terakhir, pesawat tempur Israel telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza yang terkepung, menewaskan sedikitnya 188 warga Palestina termasuk 55 anak-anak dan 33 wanita serta melukai 1.230 orang.

Wawancara dengan Yonatan Shapira lalu menyebar melalui media di seluruh dunia, termasuk sosial media. Bahkan, di sosial media, video wawancara Yonatan Shapira juga ikut viral.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline