Zaman saat ini, bagi-bagi hampers ataupun parcel untuk teman, rekan kerja ataupun saudara sudah jamak dilakukan. Saat Idul Fitri, budaya ini meningkat.
Paket lebaran ini biasanya datang sebelum, sedang ataupun setelah hari raya Idul Fitri. Hampers dan parcel sendiri beda bentuknya.
Hampers memiliki bentuk keranjang yang berisi barang ataupun makanan. Biasanya, barang ataupun makanan yang dikadokan ini dalam satu tema yang sama dengan kemasan yang cantik.
Sedangkan parcel, merupakan hadiah yang biasanya diberikan berupa berbagai macam makanan atau barang yang dikemas dalam bentuk berupa kemasan yang besar.
Dilansir dari laman web nu, budaya bagi hampers dan parcel kini sudah jadi sesuatu yang populer. Bahkan hal ini sering dibagikan di akun sosial media masing-masing sambil mention si pemberi ataupun yang diberi
Di wilayah tertentu, bahkan dikenal dengan budaya ater-ater alias mengantarkan makanan bagi tetangga atau saudara. Bahkan, terkadang yang diberi membalasnya dengan memberi makanan juga
Semua pemberian tadi, menurut laman nu online, pada dasarnya konteks adalah hadiah. Hadiah, yang juga berasal dari kata Arab, al-hadiyyah, dijelaskan di dalam al-Mawsū’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah dijelaskan,
الهِبةُ والهَديَّةُ بمعنًى واحدٍ، إلا أنَّ هناك بعضَ الفروقِ الطَّفيفةِ بيْنهما، ومِن ذلك:
• أنَّ الهديَّةَ يُقصَدُ بها الإكرامُ والتوَدُّدُ ونحوُهُما، أمَّا الهِبةُ فيُقصَدُ بها -غالبًا- النفعُ
• الهَديَّةُ تَختصُّ بالمنقولاتِ إكرامًا وإعظامًا للموهوبِ، والهِبةُ أعَمُّ
Artinya, “Hibah dan hadiah sebenarnya maknanya satu, hanya saja ada perbedaan tipis antara keduanya".
Jika hadiah, dimaksudkan untuk menunjukkan sikap memuliakan, mengasihi, dan sejenisnya. Sementara hibah, secara umum, tujuannya adalah memberi manfaat pada yang diberi.
Selain itu, hadiah biasanya dikhususkan untuk barang bergerak dengan tujuannya untuk memuliakan yang diberi hadiah. Sementara hibah lebih umum.