Lihat ke Halaman Asli

Tito Adam

TERVERIFIKASI

Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Tidak Hanya Waktu Ramadan, Masjid Ampel Punya Daya Tarik Setiap Kali Berkunjung

Diperbarui: 30 April 2021   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Sunan Ampel. Sumber : Suara Surabaya

Bagi warga Surabaya, ada dua masjid ikonik yang ada di kota metropolitan ini, yaitu Masjid Al-Akbar dan Masjid Ampel. Namun bagi saya, Masjid Ampel selalu punya daya tarik sendiri setiap kali saya berkunjung ke lokasi ini.

Ya selain lebih dekat dari rumah, ada banyak alasan kenapa saya senang menjadikan Masjid Ampel jadi masjid favorit saya. Tentu yang pertama adalah suasananya yang berbeda dengan masjid-masjid yang lain.

Di masjid ini, bagi saya terasa sangat agamis. Bukan karena di kawasan ini banyak penduduk keturunan arab, namun lebih dikarenakan semuanya fokus beribadah dan tidak memikirkan hal-hal lain.

Mungkin karena peninggalan ajaran Sunan Ampel tentang Moh Limo yang masih terasa. Moh Limo sendiri merupakan ajaran Sunan Ampel untuk Moh Main (tidak main judi), Moh Ngombe (tidak minum memabukkan), Moh Maling (tidak mencuri), Moh Madat (tidak gunakan zat terlarang), dan Moh Madon (tidak bermain perempuan).

Di sini tidak hanya sekedar masjid, tapi ada banyak hal, salah satunya makan Sunan Ampel sang penyebar agama islam di Pulau Jawa. Setiap hari, tidak pernah sepi pengunjung ke kawasan ini.

Bahkan, setiap kamis alias malam Jumat, kawasan ini selalu ramai pengunjung untuk ziarah maupun beriktikaf di Masjid Ampel. Kalau kamu datang di atas waktu maghrib, percayalah kamu akan antri lama untuk masuk ke masjid.

Saat saya menjadi jurnalis, sekitar 5 tahunan yang lalu, saya sempat bertanya kepada penjaga makam di sini. Banyak dialog menarik saat saya bertanya tentang sejarah dan kawasan Ampel saat itu.

Beberapa hal menarik yang saya dapatkan adalah saya diajak untuk berkenalan dengan makam Mbah Bolong. Bukan tanpa alasan kenapa disebut demikian, nama asli sebenarnya adalah Mbah Sonhaji.

Beliau adalah sosok yang sangat berjasa dalam penentuan arah kiblat Masjid Ampel saat pendiriannya. Kenapa dia disebut dengan Mbah Bolong, dikarenakan beliau bisa melubangi tembok  untuk melihat kabah di Mekkah.

Hal itu dilakukan karena ingin menunjukkan jika arah kiblat masjid ini apakah sudah benar sesuai menghadap kabah atau tidak. Oleh karena itu, beliau disebut dengan Mbah Bolong.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline