Lihat ke Halaman Asli

Tito Adam

TERVERIFIKASI

Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Menanti Kejutan Sutradara Indonesia Remake Film "Train to Busan" Versi Hollywood

Diperbarui: 19 Februari 2021   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timo Tjahjanto ditunjuk jadi sutradara Train To Busan versi Hollywood. Sumber : Kompas

Siang ini, ketika saya sedang scroll timeline twitter mendadak menemukan berita ini yang dimuat oleh Kompas. Dalam berita Kompas tersebut, sutradara Indonesia Timo Tjahjanto akan garap film remake "Train to Busan".

Film asal Korea itu akan diubah bergaya Hollywood oleh PH New Line Cinema, rumah produksi yang menciptakan film - film besar Hollywood. Beberapa filmnya tentu kamu kenal, seperti The Conjuring, The Lord of The Ring, It, hingga Mortal Kombat yang akan tayang tahun ini.

Ada dua hal yang menarik saat saya pertama kali membaca berita ini. Pertama, siapa yang gak kenal Timo. Sutradara kawakan ini sudah produksi banyak film besar seperti Sebelum Iblis Menjemput, Night Comes for us, Headshot.

Jika melihat karya film sutradara satu ini, tentu saya yakin hasilnya tidak akan mengecewakan. Semuanya berkelas dunia. Mulai dari teknik pengambilan gambar, editing, alur cerita dan sebagainya. Apalagi dalam film remake ini dia bakalan kerjasama dengan James Wan yang terkenal dengan film The Conjuring.

Tentunya kerjasama ini bakalan keluarin hasil karya yang apik banget. Perpaduan antara "kengerian" karya Timo yang terkenal berdarah - darah dan "horor" James Wan tentu akan jadi perpaduan cantik dan "merinding" disaat yang sama.

Namun, sebenarnya yang menarik saya menulis ini adalah alasan kedua, salah satu kru vfx alias virtual efek Timo adalah teman kuliah saya, bernama Setyo Anggono. Benar teman kuliah saya yang biasanya makan mie goreng bareng di warung depan "kampus" kami dulu.

Sebelum saya masuk sebagai mahasiswa komunikasi, saya sempat ikut "kuliah" alias lembaga kursus film dan tv di Surabaya. Sempat juga saya pernah merasakan bagaimana menjadi kru produksi di Jakarta waktu itu. Di waktu kuliah itu, kita seangkatan mempunyai spesialisasi masing - masing. Saya spesialis penulis naskah, ada yang spesialis directing, cameramen, lighting.

Sejak awal Setyo sudah ahli dalam 3d max, adobe after effect dan sebagainya. Terakhir, dia sudah dua kali masuk ke dalam nominasi dalam ajang perfilman tertinggi di Indonesia, salah satunya nominator Piala Citra sebagai Penata Efek Visual Terbaik Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2.

Bahkan beberapa hari yang lalu, saya melihat Setyo merepost IG Story Timo. Di IG Storynya, Timo menuliskan jika dia bersama dengan tim terbaiknya, salah satunya Setyo. Gimana saya gak bangga dengan teman saya satu ini, teman makan mie goreng bareng di warung depan kampus. Bahkan dulu sempat "utang" mie goreng di warung itu karena gak punya duit, sekarang jadi orang sukses.

Bahkan ketika saya mention namanya dan posting di IG Story saya, dia membalas dengan jawaban yang sangat humble. "Saya cuma butiran detergen pak".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline