Lihat ke Halaman Asli

Persahabatan

Diperbarui: 5 Juni 2020   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Tidaklah seorang hamba diberi kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman, selain sahabat yang sholih. Maka apabila kalian mendapati teman yang sholih, peganglah ia erat-erat" (Umar bin Khattab RA).

Saat usia mencapai lebih dari setengah abad, dengan anak-anak yang sudah berumah tangga semua, dan tinggal terpisah dari orang tuanya, serta beban pekerjaan dunia yang sudah mulai berkurang, maka apalagi yang akan dilakukan selain mempersiapkan bekal untuk kembali pulang ke kampung akherat.

Walau ada yang mengatakan bahwa jangan menunggu sempat untuk mengumpulkan bekal akherat, tapi sempatkan, sediakan, dan luangkan waktu untuk hal ini karena sejatinya disanalah kehidupan yang kekal abadi, sedangkan dunia hanya sementara, hanya tempat "mampir ngombe".

Namun baiklah, better late than never. Bersyukur jika masih diberi kesempatan untuk sadar akan hal ini. Maka jangan sia-siakan kesempatan yang datang ini. Maksimalkan untuk melakukan amalan-amalan baik dan minimalkan melakukan hal-hal buruk, agar kelak di hari kiamat tidak termasuk golongan orang yang bangkrut.

Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang bangkrut dari umatku adalah yang datang pada hari kiamat nanti dengan membawa (amal) shalat, puasa, dan zakat, (namun) ia telah mencerca ini (seseorang), menuduh orang (berzina), memakan harta orang, menumpahkan darah orang, dan memukul orang. (Orang) ini diberi (amal) kebaikannya dan yang ini diberi dari kebaikannya. Apabila amal kebaikannya habis sebelum terbayar (semua) tanggungannya, dosa-dosa mereka (yang dizalimi) diambil lalu ditimpakan kepadanya, kemudian dia dilemparkan ke dalam neraka." (HR. Muslim).

Untuk lebih memotivasi melakukan semua itu, maka perlu mencari lingkungan yang sesuai dengan cita-cita ini. Sebagaimana pernah kita dengar lirik lagu Tombo Ati, yang dinyanyikan oleh Opik, salah satu obat hati adalah berkumpullah dengan orang-orang soleh. Maka carilah orang-orang yang sevisi semisi sealiran setujuan dengan kita agar bisa saling memotivasi dan saling mengingatkan dalam kebajikan. Tawassau bil haq.

"Perbanyaklah sahabat-sahabat mu'minmu, karena mereka memiliki syafa'at pada hari kiamat" (Al-Hasan Al-Bashri).

Seiring meningkatnya penggunaan sosial media dan whatsapp group, kita bisa menemukan teman-teman yang sesuai dengan tujuan hidup kita, lalu memulai berkomunikasi secara intens, saling menginspirasi, mengajak, dan mengingatkan untuk melakukan kebaikan, termasuk juga mengulang kembali belajar membaca Al-Quran dengan cara yang baik dan benar sesuai ketentuan tajwid, ataupun saling memberi tausiyah pendek yang ringan untuk dikerjakan, namun berat di timbangan amal kebaikan. Masya Allah.   

"Jika engkau punya teman (yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah) maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman (baik) itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali.". (Imam Syafi'i).

Dengan cara ini, semoga hari tua kita bisa diisi dengan penuh makna, penuh arti, penuh manfaat, dan penuh berkah dunia akherat. Aamiin ya Allah.

Diriwayatkan bahwa apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang dahulu selalu berjuang bersama mereka di dunia, mereka pun akan bertanya tentang sahabat mereka kepada Allah,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline