Lihat ke Halaman Asli

Titip Elyas

Pengajar, pendakwah, wartawan, penulis, wirausahawan muda, dan bisnisman

Inovasi Ekonomi Kreatif Padang Pariaman, Pelatihan Barista di Premier Basko Hotel

Diperbarui: 18 Agustus 2024   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dari dokumen pribadi Titip Elyas Tuanku Sulaiman 

Penulis : Titip Elyas Tuanku Sulaiman, S.Pd, C.CT

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Pada tanggal 18 hingga 20 Agustus 2024, Premier Basko Hotel menjadi tempat berlangsungnya pelatihan yang penuh semangat dan inspirasi. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari santri, pemuda-pemudi milenial, serta pelaku usaha yang sudah berpengalaman. Fokus utama dari pelatihan ini adalah meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif di sub sektor kuliner, terutama dalam keterampilan menjadi seorang barista profesional.

Narasumber pertama dalam acara ini adalah Bapak Muhammad Fadhil, S.Ap, MM, yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Kadisparpora) Kabupaten Padang Pariaman. Dalam presentasinya, beliau membahas tentang pentingnya pengelolaan ekonomi kreatif di Padang Pariaman dan harapan untuk munculnya wirausaha muda di berbagai sektor ekonomi kreatif.

Bapak Muhammad Fadhil menyampaikan bahwa wilayah Padang Pariaman memiliki potensi pariwisata yang sangat kaya dan beragam, terbagi dalam tiga kategori wisata utama. Pertama, wisata Adventure, yang meliputi destinasi seperti Ngarai dan Gunung Tandikek, menawarkan pengalaman petualangan alam yang memukau. Kedua, wisata Agro yang mencakup wisata kebun pepaya, jambu biji merah, dan kebun cokelat, sebagai contoh dari wisata industri kreatif yang berkembang. Ketiga, wisata Bahari, dengan daya tarik utama seperti Pantai dan Talao Park Ulakan, yang menawarkan keindahan pesisir yang menawan.

Dalam paparannya, Bapak Muhammad Fadhil juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian pantai agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Beliau memaparkan bahwa terdapat 140 daya tarik wisata yang tersebar di wilayah kecamatan/nagari di Kabupaten Padang Pariaman, dengan rincian 59 lokasi wisata, 33 lokasi wisata minat khusus, 42 lokasi wisata budaya/sejarah, dan 6 lokasi wisata buatan.

Lebih lanjut, Bapak Muhammad Fadhil mendorong pembentukan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di setiap daerah dan menyarankan agar pelatihan bagi Pokdarwis diadakan secara rutin setiap tahunnya. Dalam upaya mengembangkan ekonomi kreatif, beliau mengajukan tiga metode yang harus diterapkan: Something to see (sesuatu yang bisa dilihat), Something to do (sesuatu yang bisa dilakukan), dan Something to buy (sesuatu yang bisa dibeli). Beliau menekankan bahwa produk yang dijual haruslah hasil karya lokal, bukan produk yang dibeli dari daerah lain, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para peserta, tetapi juga membuka peluang untuk memajukan sektor ekonomi kreatif di Padang Pariaman melalui pengembangan keterampilan dan pemanfaatan potensi lokal yang ada.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline