Penulis : Titip Elyas Tuanku Sulaiman, S.Pd, C.CT
Pada tanggal 5 September 2023, Titip Elyas Tuanku Sulaiman memulai perjalanan spiritual yang telah lama dinantikan bersama neneknya, Zainab, dan Mak Dang Arifin dan anak Mak dang Arifin, Intan Amelya beserta jama'ah umrah BSM Pariaman. Perjalanan ini bukan sekadar ibadah umrah, tetapi juga sebuah pemenuhan nazar yang sudah lama terpendam di hati Mak Dang Arifin. Nazar tersebut adalah untuk mengumrahkan almarhum kakek Titip Elyas Tuanku Sulaiman, Sutan Mudo Siri, yang juga merupakan ayah dari Mak Dang Arifin.
Sebelum perjalanan ini dimulai, keluarga besar Sutan Mudo Siri mengadakan musyawarah panjang untuk menentukan siapa yang berhak menunaikan nazar tersebut. Setelah berbagai pertimbangan, pilihan jatuh kepada Titip Elyas Tuanku Sulaiman. Kesepakatan ini menandai awal perjalanan mereka menuju tanah suci, yang juga merupakan hadiah dari Mak Dang Arifin kepada Titip Elyas Tuanku Sulaiman.
Mereka berangkat dari kota Pariaman menggunakan jasa travel umrah BSM, yang memiliki kantor cabang di sana. Travel ini dikepalai oleh Tuanku Mudo Jumaidi, yang juga akan menjadi muthawwif mereka selama di tanah suci. Dengan penuh semangat dan harapan, mereka memulai perjalanan panjang yang akan memakan waktu selama 13 hari.
Hari pertama, mereka tiba di Madinah. Di kota yang penuh dengan sejarah dan keagungan ini, mereka memulai ziarah ke Masjid Nabawi. Tuanku Mudo Jumaidi, dengan langkah yang tenang namun penuh semangat, mengajak Mak dang Arifin, Nenek Zainab, dan Intan Amelya beserta jama'ah umrah BSM Pariaman untuk berdoa di Raudhah, area yang diyakini sebagai salah satu taman surga. Di sana, air mata haru seluruh jama'ah umrah BSM Pariaman bercampur dengan doa yang dipanjatkan untuk keluarga-keluarga jama'ah umrah BSM Pariaman dan terutama Kakek dari Titip Elyas Tuanku Sulaiman yang juga Ayah dari Mak dang Arifin yaitu untuk almarhum Sutan Mudo Siri.
Setelah beberapa hari di Madinah, rombongan melanjutkan perjalanan ke Mekkah Al-Mukarramah. Sesampainya di sana, mereka langsung menuju Masjidil Haram. Dengan dibimbing oleh Tuanku Mudo Jumaidi, mereka memulai rangkaian ibadah umrah. Thawaf di sekitar Ka'bah, sa'i antara bukit Shafa dan Marwah, serta tahalul menjadi momen-momen yang sangat berkesan bagi Titip Elyas Tuanku Sulaiman, Mak dang Arifin, dan Intan Amelya beserta jama'ah umrah BSM Pariaman.
Di antara kerumunan jamaah dari berbagai penjuru dunia, Titip Elyas Tuanku Sulaiman merasakan kebesaran Allah dan kesucian tempat ini. Melihat Ka'bah untuk pertama kalinya membuat hatinya bergetar. Ia teringat akan cerita-cerita dari Mak Dang Arifin tentang nazar untuk Sutan Mudo Siri. Di tengah-tengah doa dan harapan, Titip Elyas Tuanku Sulaiman, Mak dang Arifin, Intan Amelya dan jama'ah umrah BSM Pariaman merasakan kedekatan yang lebih dalam dengan Sang Pencipta.
Selama 13 hari, mereka bukan hanya menjalani ibadah tetapi juga mempererat ikatan kekeluargaan. Setiap langkah di tanah suci menjadi saksi bisu dari doa-doa yang dipanjatkan, baik untuk keluarga yang masih hidup maupun yang telah berpulang. Perjalanan ini menjadi bukti nyata dari rasa cinta dan bakti seorang anak kepada orang tuanya, serta wujud kebersamaan yang tak ternilai dalam keluarga.
Perjalanan umrah ini, yang merupakan gabungan antara ibadah dan pemenuhan nazar, meninggalkan kesan mendalam bagi Titip Elyas dan keluarganya. Mereka kembali ke Indonesia dengan hati yang lebih tenang, membawa berkah dan kenangan yang akan selalu terpatri dalam ingatan. Nazar telah tertunaikan, dan perjalanan spiritual ini menjadi bagian penting dari perjalanan hidup mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H