Kementrian pendidikan riset dan teknologi Republik Indonesia bekerja sama dengan Pendamping Budaya Desa Sukamulya (daya desa), pendamping budaya Kabutan dan pemerintah desa Sukamulya Pokdarwis dan LPM menyelenggarakan festival pasar sawah Mega Terasering di Desa Sukamulya Kecamatan Langkap Lancar Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat pada hari minggu (31 Oktober 2021) yang dimulai dari pukul 08.00 pagi.
Festival berlangsung meriah dihadiri oleh masyarakat dan undangan lainnya. Kegiatan festival ini bertujuan untuk mengangkat nilai budaya lokal Sukamulya serta memperkenalkan potensi wisata yang ada di Mega Terasering Cibuluh yang luasnya lebih dari 1000 hektar. Kekayaan alam yang dimiliki oleh Desa Sukamulya adalah anugerah indah yang patut disyukuri dan dilestarikan. Melalui kegiatan ini ragam kuliner lokal disajikan dan dinikmati bersama seperti variasi olahan berbahan dasar singkong (goreng, rebus dan gatot) serta sajian lainnya seperti pindang gunung yang khas.
Dalam konteks pengembangan wisata perdesaan, unsur seni, budaya, serta kuliner lokal adalah atribut yang sangat penting terutama dalam hal pemberdayaan masyarakat. Desa Sukamulya terus berkomitmen untuk membangun desa dengan terus mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki.
Bapak Herdianna (Kepala Desa Sukamulya) berharap festival ini dapat membangkitkan perekonomian masayarakat desa serta menjaga nilai-nilai budaya lokal. Sebagai ketua pelaksana dalam festival ini adalah Bapak Karjono dan Pendamping budaya Kabupaten Pangandaran Bapak Dede Arief Cahyadi.
Sementara itu, Ogi Suprayogi, salah satu penggiat Desa Sukamulya sekaligus sebagai Pendamping Budaya Desa (Daya Desa) menyampaikan saat pelatihan Tata Kelola destinasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pangandaraan pada hari Rabu, 27 Oktober 2021 kepada tim pendamping dan pemateri Dr. Bambang Hermanto (Ketua PSDKU Universitas Padjdjaran Pangandaran), Nova Riana, Dra.M.Si.CHE (Dosen STIEPAR YAPARI Bandung) dan Titing Kartika, S.Pd.MM.MBA (Dosen STIEPAR YAPARI Bandung) bahwa program pelatihan yang diterima sangat bermanfaat untuk kemajuan desa yang sedang dikelolanya.
Diperlukan sinergi dengan berbagai pihak dalam pengelolaan suatu kawasan destinasi termasuk wisata perdesaan. Komitmen yang tinggi dari masyarakat adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pengelolaan potensi desa. (TK)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H