Lihat ke Halaman Asli

Gaya Hidup Remaja Zaman Sekarang

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan Remaja, ya suatu hal yang tidak asing lagi ditelinga saya. Pada umumnya remaja masa kini selalu mengedepankan fisik dari pada materi.

Ini karena Saya teringat kepada teman saya , dia memilih untuk bekerja dan berhenti melanjutkan sekolahnya hanya karena dia ingin mencari uang untuk merubah penampilannya supaya terlihat modis seperti rambut dilurusin entah itu rebondhing,smoothing,laminathing (udah kaya kertas aja), terus ada juga pake behel,dan setiap hari bisa merawat tubuh terutama wajahnya ke salon, dan lain sebagainya. (ah buat apasih sekolah, toh ujung-ujungnya juga pasti ingin bekerja kan? Itulah jawaban yang dia lontarkan saat saya menanyakan alasan kenapa dia berhenti sekolah).

Tanpa disadari sudah bisa disimpulkan bahwa dia lebih memilih fisik dibanding materi. Dan bukan cuman satu atau dua orang yang seperti itu , melainkan masih banyak orang-orang diluar sana yang lebih memilih fisik dibanding materi.

Ada juga sebagian orang yang emang bener-bener ingin melanjutkan sekolah tapi kedua orangtuanya ”kurang mampu” dan tidak mungkin bisa membiayai sekolah anaknya tersebut. Karena orangtuanya hanyalah seorang buruh tani saja , dan gara-gara itu ada anak yang bekerja dengan tujuan ingin sekolah dan ada juga sebagian orang yang bekerja karena tidak mau menerima keadaan dan keterpurukan yang dia hadapin dimasa remajanya ( masa yang bisa disebut masa paling indah dalam sejarah hidup). Dari situ pasti muncul pemikiran bahwa ”saya harus cari duit banyak supaya saya tidak seperti ini terus apapun itu pekerjaannya”. kalau pemikirannya sudah seperti itu maka dia akan berusaha mencari informasi pekerjaan, dan ketika pekerjaan yang ”halal” tak kunjung ia dapatkan maka dia akan menjerumuskan diri terhadap pekerjaan yang ”haram” yaa sudah bisa digambarkan pekerjaan semacam apa yang bisa di lakukan oleh remaja yang belum tau apa-apa. Dan biasanya timbulah pemikiran ”pentingin uang sekalipun harga diri dikorbankan”.

Dari situ sudah bisa menyimpulkan pekerjaan apa yang bakal dia lakoni, PSK? Menurut saya itu yang paling tepat dan itu terjadi pada kaum perempuan. Pekerja seks komersial atau yang sudah biasa dikenal dengan sebutan PSK sekarang sudah tidak asing lagi didengar ditelinga, Karena itu mungkin merupakan suatu pekerjaan yang gampang , tidak usah mikir-mikir, ngitung-ngitung lah atau bekerja dari pagi sampai malem dan kalau sampai malem pun justru dia lebih senang karena pasti pendapatannya pun lebih banyak. tapi dia hanya cukup berpenampilan menarik supaya banyak yang tertarik sama dia .

biasanya pekerjaan seperti itu mempunyai agen sendiri , jadi si PSK tersebut tinggal duduk manis menunggu pria yang datang sedangkan si agennya yang mempromosikan anak buahnya tersebut dan pasti keuntungannya pun sistem bagi hasil (kayaknya).

Tapi tidak semua yang melakukan pekerjaan seperti itu semata-mata karena”Masalah ekonomi” ada juga orang yang sengaja melakukan pekerjaan seperti itu untuk kepuasan tersendiri tanpa mereka sadari bahwa pekerjaan mereka itu sungguh sangat merusak dirinya sendiri dan secara langsung mereka juga sudah mengecewakan keluarganya terutama kedua orangtuanya (kan miris).

Tidak bisa saya perkirakan berapa banyak orang yang nekad melakukan pekerjaan seperti itu, namun saya yakin dan saya berharap bahwa lebih banyak remaja yang memilih materi dibandingkan fisiknya sendiri. Walau istilahnya ”pangkat gak seberapa tetapi saya bangga karena saya adalah remaja yang terpelajar, terdidik, dan pemikiran saya pun harus sesuai dengan (status) saya yaitu remaja yang berpendidikan”.

Oleh karena itu marilah kita bangun bangsa kita menjadi bangsa yang benar-benar makmur dan sejahtera dalam hal apapun, khususnya untuk remaja-remaja (generasi penerus bangsa) umumnya untuk semua orang.

Terimakasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline